Mohon tunggu...
RAIHAN KHALIS NUGRAHA
RAIHAN KHALIS NUGRAHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahsiswa

Mahasiswa Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bencana Lingkungan Kota Solok: Tantangan dan Upaya Penanggulangan

3 September 2024   21:11 Diperbarui: 3 September 2024   21:16 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Solok, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, sering kali menghadapi berbagai bencana lingkungan yang berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat setempat. Salah satu bencana yang paling sering terjadi adalah banjir. Kota Solok dikelilingi oleh pegunungan dan aliran sungai yang cukup besar, sehingga saat curah hujan tinggi, potensi terjadinya banjir menjadi sangat tinggi.

Penyebab Banjir di Kota Solok

Banjir di Kota Solok umumnya disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan aktivitas manusia. Curah hujan yang tinggi, terutama pada musim hujan, sering menyebabkan sungai meluap dan air menggenangi permukiman. Selain itu, deforestasi dan alih fungsi lahan di daerah hulu sungai juga turut memperparah situasi. Penggundulan hutan untuk pembukaan lahan pertanian atau pemukiman baru menyebabkan hilangnya daerah resapan air, sehingga air hujan langsung mengalir ke sungai tanpa terserap oleh tanah.

Dampak Banjir Terhadap Masyarakat

Dampak banjir di Kota Solok cukup serius. Selain merusak infrastruktur seperti jalan dan jembatan, banjir juga menggenangi rumah-rumah warga, lahan pertanian, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat, terutama bagi petani yang lahannya rusak akibat banjir. Selain itu, banjir juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit, seperti demam berdarah dan infeksi kulit, yang sering muncul setelah banjir.

Upaya Penanggulangan

Pemerintah Kota Solok telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko bencana banjir. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti tanggul dan saluran drainase yang lebih baik. Selain itu, program penghijauan dan reboisasi juga digalakkan untuk memulihkan fungsi hutan sebagai daerah resapan air. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak melakukan aktivitas yang merusak hutan juga terus dilakukan.

Meski upaya-upaya tersebut telah dilakukan, tantangan dalam penanggulangan bencana lingkungan di Kota Solok masih sangat besar. Perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun