Mohon tunggu...
Raihan Immaduddin
Raihan Immaduddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis apa yang ingin saya tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanpa Gawai dan Internet, Anak-anak SDN Jekawal 2 Bahagia dengan Bermain Permainan Tradisional

13 Agustus 2023   13:10 Diperbarui: 13 Agustus 2023   13:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana anak-anak SDN Jekawal 2 memainkan permainan tradisional di lapangan sekolah

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hampir separuh anak usia dini (5---6 tahun) di Indonesia sudah menggunakan gawai dan mengakses internet pada 2022. Padahal, penggunaan gawai dan internet untuk anak usia dini sebisa mungkin dihindari, atau jika benar-benar diperlukan harus dibatasi kurang dari 1 jam per hari. Data ini diperkuat dengan hasil survei yang menyatakan kebanyakan anak-anak menghabiskan lebih dari 4,5 jam per hari di depan gawai dan hanya 40 menit beraktivitas di luar ruangan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro untuk Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, situasi dan kondisi di sini tampak tidak jauh berbeda dengan data BPS dan survei tentang penggunaan gawai untuk anak-anak. Hampir 80% anak-anak setingkat sekolah dasar di desa ini sudah memiliki gawai dan aktif menggunakannya selepas pulang sekolah. Mereka menggunakan gawai untuk memainkan games online dan sosial media secara berlebihan.

Atas permasalahan yang ada tersebut, Raihan Immaduddin sebagai salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro untuk Desa Jekawal mengambil inisiatif untuk mengadakan program kerja sekaligus ajang pelestarian budaya takbenda berupa permainan tradisional. Mahasiswa jurusan Sejarah angkatan 2020 ini menilai permainan tradisional bukan sekadar media senang-senang dan kompetitif anak, tetapi juga sebagai simbolisasi dari pengetahuan turun-temurun yang mempunyai bermacam-macam fungsi serta pesan di baliknya.

Pelaksanaan program kerja ini terbagi dalan dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan sosialisasi atau pengajaran terkait urgensi pelestarian budaya takbenda dan tahap berikutnya berupa praktik bermain permainan tradisional. Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2023 di SDN Jekawal 2. Sedangkan untuk praktik bermainnya dilakukan di lapangan sekolah SDN Jekawal 2, lapangan desa, balai desa, dan sekeliling area posko KKN.

Berbagai permainan tradisional dimainkan oleh anak-anak, mulai dari permainan bakiak, taplak meja, lompat karet, petak umpet, uler naga panjang, gangsing, layang-layang, dan lain sebagainya. Selain melatih ketangkasan anak, permainan tradisional juga bisa dijadikan sarana edukasi dan pengenalan lingkungan yang efektif bagi anak-anak. Sebagian besar anak-anak tersebut antusias memainkan permainan tradisional, sedangkan sisanya terlihat sudah begitu mahir dan cekatan memainkan permainan-permainan yang disajikan.

Raihan Immaduddin selaku mahasiswa yang bertanggung jawab atas kegiatan ini berharap ke depannya anak-anak muda khususnya anak sekolah dasar akan terus melestarikan permainan tradisional dan budaya-budaya bangsa lainnya. Meskipun perkembangan informasi dan teknologi semakin hari semakin berkembang, kebudayaan-kebudayaan lokal sebisa mungkin harus tetap eksis dan mendapat ruang khusus di hati masyarakat Indonesia.

Pengenalan budaya khususnya permainan tradisional kepada anak-anak usia dini dan sekolah dasar harus terus digalakkan. Selain untuk menciptakan generasi penerus yang sadar dan peduli akan budayanya, melalui permainan tradisional juga akan meningkatkan aspek-aspek psikologis, kesehatan, dan kecerdasan anak. Untuk itu, pelestarian dan pengembangan budaya lokal menjadi tugas generasi muda saat ini dalam rangka mempertahankan keanekaragaman dan nilai keluhuran yang telah dimiliki bangsa Indonesia.

Penulis: Raihan Immaduddin (Sejarah Undip 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun