Mohon tunggu...
Raihan Hidayatullah
Raihan Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ada tiga hal yang membuat hidup kita bahagia yaitu Bersabar, Bersyukur dan Ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena "Sarang Monyet" Pada Aplikasi Tiktok dan Cara Bijak Menanggapinya

7 Januari 2025   19:28 Diperbarui: 7 Januari 2025   19:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay

Belakangan ini, istilah Sarang Monyet ramai diperbincangkan warganet di media sosial, khususnya di platform X (Twitter). Julukan tersebut disematkan kepada platform TikTok karena banyaknya konten yang dianggap kurang mendidik dan cenderung memicu polemik di dunia maya. Fenomena ini tak lepas dari maraknya video pendek yang kerap kali mengandung informasi dangkal, hoaks, bahkan ujaran kebencian. Selain itu, muncul pula stereotip bahwa pengguna TikTok memiliki tingkat literasi rendah, sehingga memengaruhi cara mereka menyerap informasi dan menanggapi isu-isu yang sedang tren. Tak sedikit orang yang begitu terobsesi dengan tren di TikTok sehingga mengabaikan realitas kehidupan mereka di dunia nyata. Akibatnya, standar hidup mereka terkadang terpengaruh oleh dunia maya yang semu.  

Namun, bukan berarti aplikasi seperti TikTok ataupun yang lainnya tidak memiliki sisi positif. Sebagai pengguna, tentu kita perlu lebih bijak dalam mengonsumsi konten digital agar teknologi informasi dapat benar-benar memberi manfaat. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghadapi fenomena ini. Pertama, harus selektif dalam memilih konten yang ingin dikonsumsi. Pilihlah video atau kreator yang membagikan informasi valid, bermanfaat, dan edukatif. Kedua, tingkatkan literasi digital dengan memverifikasi informasi sebelum mempercayai atau membagikannya. Ingat, tidak semua yang viral adalah kebenaran. Ketiga, gunakan aplikasi ini untuk hal-hal produktif, seperti menambah wawasan, mengasah kreativitas, atau membangun relasi positif dengan komunitas yang sesuai minat kita.  

Pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Baik buruknya dampak yang ditimbulkan sangat bergantung pada cara kita menggunakannya. Dengan sikap kritis dan bijak, media sosial seperti TikTok bukan lagi menjadi "sarang monyet", melainkan sarana belajar dan berekspresi yang membawa perubahan positif. Warganet Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan platform ini secara bijak demi menciptakan lingkungan digital yang sehat dan bermanfaat bagi semua pihak.

AYO BIJAK BERMEDIA SOSIAL

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun