Beberapa langkah strategi dalam pengembangan SDA di Pantai Pasir Putih antara lain:
- Penanaman Mangrove: Program penanaman mangrove di sepanjang garis pantai harus terus dilanjutkan untuk mengatasi abrasi dan memperbaiki habitat satwa laut. Mangrove juga berfungsi sebagai penyaring alami terhadap polusi dari daratan, sehingga penting dalam menjaga kualitas air laut di sekitar pantai.
- Pengelolaan Terumbu Karang: Kegiatan konservasi yang melibatkan transplantasi karang dapat membantu memulihkan area terumbu yang rusak. Selain itu, terumbu karang yang sehat juga berfungsi sebagai daya tarik bagi wisatawan penyelam, sehingga memberikan nilai ekonomi tambahan.
- Pengembangan Produk Olahan Laut: Masyarakat lokal bisa didorong untuk mengembangkan produk-produk olahan dari hasil tangkapan laut, seperti ikan asap, kerupuk ikan, atau produk berbasis rumput laut. Pelatihan dan dukungan pemasaran dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal.
Pengelolaan Perikanan
Masyarakat sekitar Pantai Pasir Putih banyak yang menggantungkan hidup dari perikanan tangkap. Beberapa hal yang dilakukan dalam pengelolaan perikanan antara lain,
Pengaturan Zona Tangkap. Wilayah laut dibagi menjadi zona tangkap tertentu untuk menjaga populasi ikan agar tidak mengalami penurunan drastis akibat penangkapan berlebih.
Pemberdayaan Nelayan. Beberapa program pemberdayaan nelayan telah diterapkan, seperti pelatihan pengolahan hasil laut dan peningkatan kapasitas nelayan melalui penyediaan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan.
Beberapa langkah strategi dalam pengembangan perikanan di Pantai Pasir Putih antara lain:
- Pengawasan Penangkapan Ikan: Penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, seperti penggunaan alat tangkap yang merusak ekosistem laut, harus dihentikan. Pemerintah dan pihak berwenang perlu menegakkan peraturan terkait zona larangan tangkap, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, serta pengawasan terhadap kegiatan perikanan ilegal.
- Larangan Penangkapan Ikan dengan Bahan Peledak dan Sianida: Penggunaan metode ini sangat merusak ekosistem terumbu karang. Pengawasan rutin di kawasan laut harus diperketat untuk memastikan tidak ada pelanggaran.
- Sanksi atas Perusakan Ekosistem: Pemerintah harus menetapkan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang terbukti merusak ekosistem pesisir, seperti mereka yang merusak terumbu karang atau membuang limbah di laut.
Tantangan yang dihadapi
- Perubahan Iklim
Perubahan iklim berdampak signifikan terhadap Pantai Pasir Putih, seperti naiknya permukaan air laut dan perubahan pola cuaca yang mempengaruhi ekosistem pesisir.
- Keterbatasan Infrastruktur
Keterbatasan infrastruktur, terutama dalam pengelolaan sampah dan pengelolaan air bersih, masih menjadi kendala utama dalam pengelolaan Pantai Pasir Putih secara berkelanjutan.
- Partisipasi Masyarakat
Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian pantai menjadi salah satu hambatan dalam pengelolaan yang optimal. Edukasi dan sosialisasi lebih lanjut masih diperlukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H