Mohon tunggu...
Raihan Firdaus Hadi Saputra
Raihan Firdaus Hadi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Mahasiswa yang tertarik pada penelitian dan keilmuan di bidang teknologi dan energi terbarukan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artificial Intelligence: Dua Mata Pisau bagi Mahasiswa

6 Oktober 2024   08:23 Diperbarui: 6 Oktober 2024   10:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence (AI), sesuatu hal yang belakangan ini menjadi topik yang kerap dibicarakan dan berbagai pihak telah melakukan investasi besar – besaran di bidang AI. Tercatat pada tahun 2023, total investasi mencapai lebih dari $400 miliar. Angka ini diprediksi akan naik pada tahun – tahun mendatang, seiring dengan meningkatnya penggunaan AI di segala bidang termasuk pada bidang pendidikan.

Sumber: tirto.id
Sumber: tirto.id

Dari hasil survei yang dilakukan Tirto.id dan Jakpat pada pada 21-27 Mei 2024, membuktikan bahwa kini AI telah memasuki ke dunia pendidikan salah satunya dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah maupun kuliah.

AI yang dapat melakukan hal tersebut adalah Generative AI. Generative AI adalah salah satu jenis AI yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan output berupa karya digital baru, seperti teks, foto, musik, hingga video. Generative AI telah hadir sejak tahun 1960. Akan tetapi, belakangan ini mulai bermunculan inovasi – inovasi pada Generative AI seperti ChatGPT, Consensus.AI, Quillbot, Bing, Gemini.Ai, dan sebagainya.

Tidak terkecuali mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pun ikut menggunakan Generative AI. Teman – teman dari penulis sesama mahasiswa di UIN Jakarta dan diri penulis sendiri pun kerap menggunakan Generative AI seperti ChatGPT dan berbagai AI lainnya. Namun, di sini timbul kekhwatiran berupa apakah AI akan menjadi sesuatu hal yang membantu para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelesaikan berbagai persoalan lebih maksimal? Atau justru AI menjadi “parasit" yang menyebabkan mereka tidak berkembang dan menurun dari segi kemampuan dirinya?

Alat Bantu

AI memiliki kemampuan untuk membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya. Akan tetapi, dalam penggunaannya mahasiswa perlu menjadi pengendali AI, bukan mereka yang dikendalikan oleh AI. Jika dipergunakan dengan sebagaimana mestinya, AI akan memberi berbagai bantuan kepada mahasiswa di antaranya:

Brainstorming, AI seperti ChatGPT memiliki sebuah kemampuan untuk dijadikan sebagai wadah melakukan brainstorming. Terkadang ada kondisi di mana mahasiswa memiliki sebuah ide atau gagasan yang out of the box. Ide tersebut belum tentu terdapat jawabannya di sumber internet. Dengan mahasiswa tersebut melakukan konsultasi dengan ChatGPT, mereka dapat mendapatkan gambaran dan sudut pandang lain terkait ide atau gagasannya sehingga para mahasiswa akan mengetahui ide atau gagasan mereka berpotensi untuk direalisasikan atau tidak dan mengetahui dari segi kualitasnya baik atau buruk. Inilah salah satu keunggulan AI yaitu pengguna dapat menanyakan apa pun dan memperoleh masukan terkait ide atau gagasan mereka.

Mencari sumber referensi, ada kalanya kondisi di mana mahasiswa kesulitan dalam mencari sebuah rujukan untuk jawaban dari permasalahan mereka. Dengan bantuan Generative AI seperti Consensus.ai, mahasiswa dapat menemukan jawaban terkait permasalahan mereka beserta sumber referensi yang diperlukan. Proses yang dibutuhkan tidak memerlukan waktu yang lama, sehingga akan menghemat waktu pengerjaan mereka.

Alat Penghambat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun