Mohon tunggu...
Raihan Fadhlurrahman
Raihan Fadhlurrahman Mohon Tunggu... Akuntan - Bos sawit

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah

27 September 2024   21:50 Diperbarui: 27 September 2024   21:50 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila: Darul Ahdi wa Syahadah, Sebuah Refleksi

Pancasila, dasar negara Indonesia, telah menjadi pondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara selama lebih dari tujuh dekade. Lebih dari sekedar simbol, Pancasila merupakan manifestasi dari nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Dalam konteks Islam, Pancasila dapat dimaknai sebagai Darul Ahdi wa Syahadah, sebuah wilayah yang dipenuhi dengan perjanjian (ahdi) dan kesaksian (syahadah).

Darul Ahdi, dalam artian, adalah wilayah yang dipenuhi dengan perjanjian suci antara manusia dan Tuhan, serta antar sesama manusia. Pancasila, dengan sila pertama yang menegaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, menggarisbawahi pentingnya hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Hal ini menjadi dasar moral bagi setiap warga negara untuk menjalankan kehidupan yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Darul Syahadah, di sisi lain, menitikberatkan pada wilayah yang dipenuhi dengan kesaksian. Pancasila dengan sila keempatnya, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mendorong setiap warga negara untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi. Melalui musyawarah mufakat, setiap individu memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi, sehingga tercipta kesaksian kolektif dalam membangun bangsa.

Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah bukan hanya sekedar konsep abstrak, tetapi juga terwujud dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Sistem hukum Indonesia yang berlandaskan Pancasila, misalnya, menjamin keadilan dan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara. Begitu pula dengan sistem pendidikan yang menekankan nilai-nilai Pancasila, bertujuan untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan.

Namun, dalam realitasnya, penerapan Pancasila masih menghadapi berbagai tantangan. Diskriminasi, intoleransi, dan korupsi masih menjadi permasalahan yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi mendatang. Dengan memahami Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah, kita dapat membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun