Mohon tunggu...
Raihanatuqalby Btaviananda
Raihanatuqalby Btaviananda Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

I was born to tell stories.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Apa Itu Node? Pengertian dan Fungsinya di Dalam Blockchain

14 Desember 2022   09:29 Diperbarui: 14 Desember 2022   09:37 3215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cryptocurrency. Sumber ilustrasi: FREEPIK

 Teman-teman, selama menjelajahi tentang kripto dan blockchain, kamu pasti nggak asing dengan istilah node. Istilah node ini dapat kita temukan di setiap bahasan blockchain. Node memang merupakan bagian yang penting dari jaringan blockchain. Tugasnya adalah memastikan agar token dapat beroperasi dan terdistribusi secara peer-to-peer tanpa ada satu pihak yang mengontrol jaringan. 

Yuk, kita cari tahu lebih lanjut tentang apa itu Node dan bagaimana cara kerjanya! 

Apa Itu Node?

Node berasal dari bahasa latin "nodus" yang memiliki arti "simpul". Dalam dunia komputer, node merupakan perangkat yang berperan dalam mentransfer, menerima, dan meneruskan informasi ke perangkat yang lain. 

Dalam blockchain, Node adalah komputer yang terhubung satu sama lain ke jaringan blockchain dan berfungsi untuk memastikan keamanan dan integritas jaringan. Seperti yang bisa kita lihat pada Bitcoin yang dijalankan oleh beberapa nodes yang disebut peer-to-peer. 

Pada dasarnya, Node adalah bagian terpenting dalam blockchain karena node bertugas memproses verifikasi transaksi. Tiap Node akan berkomunikasi satu sama lain untuk menentukan apakah suatu transaksi bisa dicatat di jaringan blockchain atau tidak. Semakin banyak node yang berpartisipasi, maka akan sebanyak banyak yang memvalidasi transaksi. Nah dengan adanya node ini proses pencatatan transaksi di blockchain akan menjadi lebih transparan. 

Cara Kerja Node 

Node memiliki peran untuk menyebarkan dan memvalidasi transaksi. Jadi, kalau ada seseorang pengguna yang melakukan transaksi, maka node akan menerima transaksi tersebut dan memverifikasi transaksi. Kemudian, Node akan mendistribusikan ke anggota jaringan yang lain. Tahukah kamu kalau semakin banyak Node yang memverifikasi transaksi maka keamanan  jaringan blockchain akan semakin kuat. 

Hal ini dikarenakan oleh jaringan yang bisa menentukan seberapa besar jumlah Node paling minimal untuk menyetujui atau menolak sebuah pencatatan transaksi yang masuk. Misal, kalau di jaringan Bitcoin sebuah transaksi bisa disebut gagal jika 51% Node yang berpartisipasi di dalamnya mengonfirmasi hal tersebut. 

Kita tentu tahu bahwa Node Bitcoin sangat banyak, maka manipulasi transaksi akan menjadi sulit dilakukan. Karena pasti akan sulit bagi satu pihak untuk menguasai sebanyak 51% Node yang terdaftar di jaringan Bitcoin. 

Nah, kemudian setelah Node memvalidasi transaksi, proses yang terjadi selanjutnya adalah membagi transaksi tersebut ke dalam beberapa blok. Nah tiap penambahan blok baru tersebut harus disepakati melalui algoritma konsensus yang berlaku di jaringan tersebut. 

Jenis-Jenis Node

Node di dalam jaringan di bagi menjadi beberapa jenis di antaranya adalah 

a. Full Node 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun