Mohon tunggu...
Raihan Aria Amrullah
Raihan Aria Amrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PSTF UNEJ

buat tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Kompetitif

7 November 2024   23:00 Diperbarui: 8 November 2024   09:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Industri kreatif  Indonesia mempunyai potensi yang  besar dan mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
 Faktor-faktor berikut menunjukkan potensi industri kreatif di Indonesia.
 

1.  Kekayaan Budaya yang Beragam Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang sangat beragam, mulai dari seni tradisional, musik, tari, hingga kerajinan  daerah.
 Potensi ini dapat memberikan nilai tambah bagi industri kreatif, khususnya di bidang fashion, gastronomi, dan kerajinan, serta menonjolkan keunikan budaya lokal di pasar global.
 

2.  Dividen Populasi dan  Demografi Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dengan sebagian besar penduduknya berada pada usia kerja.
 Generasi muda yang kreatif dan inovatif merupakan modal besar bagi berkembangnya industri kreatif, karena mereka cenderung terbuka terhadap teknologi, tren baru, dan perkembangan ide bisnis kreatif.

 3.  Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi Teknologi dan digitalisasi memang turut mendukung industri kreatif, apalagi dengan meningkatnya penggunaan internet dan media sosial.
 Banyak pelaku industri kreatif  Indonesia yang menggunakan platform digital untuk memasarkan produk dan layanannya, mulai dari e-commerce hingga konten digital.
 Hal ini membuka peluang bagi industri seperti aplikasi digital, animasi, musik, dan pembuat konten.

 4. Dukungan  dan kebijakan pemerintah Pemerintah Indonesia telah mencanangkan industri kreatif sebagai salah satu sektor prioritas  perekonomian nasional.
 Pembentukan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang saat ini berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif merupakan bentuk dukungan besar pemerintah terhadap pembangunan ekosistem ekonomi kreatif.
 Selain itu, berbagai inisiatif dan program seperti insentif pajak dan pendanaan telah diperkenalkan untuk mendukung para pelaku industri kreatif.
 

5. Pertumbuhan Industri Pariwisata Industri kreatif dan pariwisata saling melengkapi, terutama karena wisatawan memiliki minat yang kuat terhadap produk, budaya, dan pengalaman unik lokal.
 Dengan tumbuhnya industri pariwisata  Indonesia, terbuka peluang bagi produk-produk kreatif seperti fashion, kerajinan tangan, dan kuliner lokal  untuk berkembang.
 

6. Minat global terhadap produk kreatif Indonesia Produk industri kreatif Indonesia seperti batik, kerajinan kayu, musik dan film semakin populer dan diminati di pasar internasional.
 Hal ini membuka peluang ekspor produk kreatif lokal yang bisa menjadi tambahan sumber devisa  negara.
 

7. Kontribusi terhadap PDB Industri kreatif berkontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia.
 Industri kreatif seperti fesyen, memasak, dan seni pertunjukan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan menciptakan banyak lapangan kerja.
 Peningkatan donasi ini menunjukkan pentingnya industri kreatif sebagai pilar perekonomian yang dapat terus didukung dan dikembangkan.
 Dengan potensi yang begitu besar, industri kreatif  Indonesia sangat dimungkinkan

Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi ekonomi kreatif  Indonesia: 

1. Kurangnya akses terhadap pembiayaan Banyak pelaku ekonomi kreatif, khususnya usaha kecil dan menengah (UMKM), yang kekurangan akses terhadap pembiayaan sulit diakses.
 Menerima institusi.
 Model bisnis kreatif seringkali dianggap berisiko  dan sulit diukur secara finansial.
 

2. Ketimpangan infrastruktur dan akses terhadap teknologi Keterbatasan infrastruktur, terutama di luar kota-kota besar, menghambat perkembangan industri kreatif.
 Ketimpangan akses internet  juga menghambat pemasaran digital dan inovasi di industri kreatif.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun