Mohon tunggu...
Raihana Noviah
Raihana Noviah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa kedokteran universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Implikasi Fenomena Doktif di Masyarakat

28 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 28 Desember 2024   11:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia media sosial di Indonesia dihebohkan oleh kemunculan seorang dokter kecantikan bernama Doktif. Melalui akun TikTok-nya yang bernama @dokterdetektif, ia telah menarik perhatian banyak orang dengan video-video yang membongkar praktik curang dalam industri skincare.

Industri skincare di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen dengan klaim-klaim menarik tentang produk mereka. Namun, di balik popularitas tersebut, terdapat banyak informasi yang tidak akurat dan praktik yang meragukan. Banyak konsumen yang terjebak dalam iklan-iklan yang menjanjikan hasil instan tanpa memahami komposisi dan efek samping dari produk tersebut.

Doktif muncul sebagai suara kritis dalam konteks ini. Sebagai seorang dokter estetika, ia memiliki pengetahuan dan keahlian untuk menganalisis produk-produk skincare secara ilmiah. Dengan menggunakan metode uji laboratorium yang canggih seperti Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC), ia dapat membuktikan atau membantah klaim-klaim yang dibuat oleh berbagai merek skincare.

Salah satu hal yang membuat Doktif menonjol adalah cara penyampaian informasinya yang menarik dan mudah dipahami. Dalam video-videonya, ia sering kali menggunakan bahasa yang sederhana dan humoris, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan. Ia juga memanfaatkan platform Tiktok untuk lebih mudah menjangkau para audiens.

Doktif tidak segan-segan untuk menunjukkan hasil uji laboratorium dari produk-produk tertentu.Dengan cara ini, ia memberikan bukti konkret tentang apa yang sebenarnya terkandung dalam produk tersebut. Misalnya, ia pernah menguji sebuah serum terkenal dan menemukan bahwa kandungan bahan aktifnya jauh di bawah jumlah yang dijanjikan oleh produsen.Temuan ini menciptakan  reaksi di media sosial yang berbeda-beda.

Kemunculan Doktif telah membawa dampak signifikan terhadap kesadaran masyarakat mengenai skincare. Banyak pengguna media sosial mulai lebih kritis dalam memilih produk kecantikan setelah melihat video-videonya. Mereka menjadi lebih paham tentang pentingnya membaca label dan memahami komposisi produk sebelum membelinya.Selain itu, Doktif juga mendorong diskusi terbuka mengenai kesehatan kulit dan perawatan kecantikan. Banyak orang merasa lebih nyaman untuk bertanya tentang masalah kulit mereka dan mencari solusi berdasarkan informasi medis yang valid. Hal ini menciptakan komunitas online yang saling mendukung dan berbagi pengetahuan.

Namun, tidak semua reaksi terhadap Doktif bersifat positif. Beberapa pemilik merek skincare merasa terancam oleh kritiknya dan bahkan mengambil langkah untuk memblokirnya di media sosial. Ini menunjukkan bahwa meskipun upaya Doktif bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam industri skincare, ada resistensi dari pihak-pihak tertentu yang mungkin tidak terima atas apa yang telah ia kabarkan di media sosial.Meskipun banyak orang mengapresiasi keberaniannya dalam mengungkap praktik curang, ada juga pihak-pihak yang mempertanyakan metode dan motivasinya. Beberapa netizen kritis berargumen bahwa pengujian laboratorium tidak selalu mencerminkan efektivitas suatu produk ketika digunakan pada kulit manusia secara langsung.

Identitas Doktif yang misteriusi yang selalu mengenakan topeng saat tampil di video menambah spekulasi mengenai niatnya. Beberapa orang percaya bahwa ia mungkin memiliki niat buruk atau kepentingan bisnis terselubung. Namun, Doktif sendiri menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk mendidik masyarakat dan memperbaiki industri skincare secara keseluruhan.

Dampak dari fenomena Doktif mungkin akan terus berlanjut dalam jangka panjang. Dengan semakin banyaknya orang yang menyadari pentingnya memilih produk skincare dengan berhati-hati.Transparansi akan menjadi kunci utama bagi merek-merek untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.Fenomena ini juga dapat mendorong lebih banyak profesional medis untuk terlibat dalam diskusi publik mengenai kesehatan kulit dan perawatan kecantikan. Kolaborasi antara dokter kecantikan dan influencer kecantikan bisa menjadi langkah positif untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

Kita sebagai konsumen memiliki tanggung jawab untuk terus belajar dan mencari informasi sebelum membeli produk-produk kecantikan. Dengan dukungan dari profesional seperti Doktif, kita dapat berharap bahwa industri skincare akan semakin berkembang ke arah yang lebih baik sehingga kualitas dan keamanan menjadi prioritas utama bagi semua pelaku industri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun