Teknologi cyborg atau singkatan dari cybernetic organism merupakan sebuah konsep menggabungkan antara teknologi dan biologi, sehingga manusia dapat memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan lebih canggih dibandingkan dengan manusia normal pada umumnya. Teknologi cyborg memungkinkan manusia untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam tubuh mereka dan meningkatkan kemampuan manusia secara signifikan, atau mengembalikan kemampuan fisik seseorang yang telah hilang akibat cedera atau penyakit
Sejarah Teknologi Cyborg
Teknologi cyborg tidaklah hal baru, konsep ini telah ada sejak lama. Pada tahun 1960-an, Neil Harbisson menjadi orang pertama yang mengintegrasikan antena di kepalanya yang memungkinkannya untuk mendengar warna dan frekuensi suara yang tidak dapat didengar oleh manusia. Ini adalah contoh awal dari teknologi cyborg, meskipun tidak terlalu populer pada saat itu. Namun, seiring berkembangnya teknologi, teknologi cyborg semakin berkembang dan mulai diminati oleh banyak orang.
Hugh Herr adalah seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang terkenal dengan karyanya di bidang teknologi prostetik dan kaki bionik. Namun, sebelum menjadi seorang inovator di bidang ini, Herr mengalami pengalaman yang mengubah hidupnya yang kemudian membawanya ke arah ini.
Pada tahun 1982, ketika Herr berusia 17 tahun, ia dan seorang temannya, Jeff Batzer, pergi mendaki gunung di New Hampshire. Namun, mereka tersesat dan terjebak dalam badai salju yang mengakibatkan kaki Herr dan Batzer mengalami frostbite yang parah. Untuk menyelamatkan hidup mereka, kedua kaki Herr dan satu kaki Batzer harus diamputasi. Herr kemudian menjalani serangkaian operasi untuk menyesuaikan kaki prostetisnya. Namun, ia merasa bahwa kaki prostetis yang tersedia di pasaran saat itu tidak memenuhi kebutuhan dan keinginannya untuk kembali mendaki gunung dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Ia merasa bahwa teknologi prostetik saat itu masih jauh dari memadai dan terlalu kaku serta tidak fleksibel.
Herr memutuskan untuk mengembangkan teknologi prostetik yang lebih baik dan inovatif. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang teknik mekanik di MIT dan meraih gelar doktor di bidang biomekanik. Sejak saat itu, ia fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi prostetik dan kaki bionik yang lebih fleksibel, ringan, dan mudah digunakan. Pada tahun 2012, Oscar Pistorius, seorang pelari dari Afrika Selatan, menggunakan kaki prostetik yang dilengkapi dengan teknologi bionik untuk mengikuti Olimpiade London. Ini adalah contoh awal dari bagaimana teknologi cyborg dapat membantu manusia yang tidak memiliki kemampuan fisik tertentu.
Keuntungan dari Teknologi Cyborg
Teknologi cyborg memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan manusia secara signifikan. Contohnya, teknologi cyborg dapat membantu manusia yang memiliki cacat fisik untuk bisa melakukan tugas yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Dalam beberapa kasus, teknologi cyborg bahkan dapat mengembalikan kemampuan fisik seseorang yang telah hilang akibat cedera atau penyakit. Bahkan sudah dikembangkan lengan dan kaki buatan yang dapat merasakan sensasi menyentuh dan sensasi rasa sakit layaknya manusia pada umumnya
Selain itu, teknologi cyborg juga dapat meningkatkan daya ingat manusia. Salah satu contohnya adalah chip otak, yang dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk mengingat informasi dengan lebih baik. Selain itu, teknologi cyborg juga dapat membantu manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Contohnya Neuralink, Neuralink mengembangkan chip implantasi neural yang dapat diimplan pada otak manusia. Chip ini bekerja dengan cara membaca sinyal-sinyal elektrik di dalam otak, mengartikulasikan sinyal tersebut dan mengirimkannya ke perangkat luar seperti komputer atau ponsel pintar. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas hanya dengan menggunakan pikiran, seperti mengirim pesan teks, mengontrol permainan video, atau mengakses informasi di internet.
Pencetakan organ atau organ printing adalah proses pembuatan organ atau jaringan tubuh manusia menggunakan printer khusus yang menggunakan teknologi canggih seperti bioink dan sel hidup. Tujuannya adalah untuk menciptakan organ atau jaringan tubuh yang dapat digunakan untuk transplantasi atau untuk menggantikan organ yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Ada banyak keuntungan dari teknologi ini, seperti kemampuan untuk menciptakan organ yang lebih presisi dan sesuai dengan kebutuhan pasien, pengurangan waktu dan biaya dalam memproduksi organ, serta mengurangi risiko penolakan organ oleh tubuh pasien. Namun, meskipun teknologi ini menjanjikan banyak hal, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi sebelum organ printing dapat digunakan secara luas. Beberapa tantangan tersebut termasuk kemampuan untuk menciptakan struktur organ yang kompleks dan fungsional, pengaturan pertumbuhan sel yang benar, dan menciptakan jaringan pembuluh darah yang memadai
Kekurangan dari Teknologi Cyborg
Teknologi cyborg juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan utama dari lengan dan kaki prostetik adalah harga yang mahal. Proses produksi lengan dan kaki prostetik memerlukan teknologi dan bahan-bahan yang canggih dan mahal, sehingga harganya dapat mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu dolar. Biaya ini mungkin terlalu tinggi bagi beberapa orang yang membutuhkan prostetik, terutama bagi mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan atau yang tidak mampu membayar biaya ini secara penuh.
Selain itu, biaya pemeliharaan dan penggantian juga dapat menjadi masalah. Lengan dan kaki prostetik terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama, tetapi penggunaannya secara rutin dan intensif dapat menyebabkan keausan dan kerusakan. Hal ini dapat memerlukan biaya tambahan untuk memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak, yang dapat menjadi sangat mahal.
Masalah privasi dan keamanan. Teknologi cyborg yang terhubung ke internet dapat menjadi sasaran bagi para hacker untuk mencuri data pribadi manusia. Selain itu, teknologi cyborg juga dapat digunakan untuk memonitor aktivitas manusia secara terus-menerus, sehingga mengancam privasi manusia.
Selain itu, teknologi cyborg juga dapat menciptakan kesenjangan antara manusia yang memiliki teknologi cyborg dan manusia yang tidak memiliki teknologi cyborg. Manusia yang memiliki teknologi cyborg akan memiliki kemampuan yang lebih canggih dan lebih unggul dibandingkan dengan manusia yang tidak memiliki teknologi cyborg. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan sosial yang lebih besar dan dapat memicu konflik antar manusia.
Teknologi cyborg juga dapat menimbulkan masalah etika. Bagaimana jika teknologi cyborg digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia secara signifikan dan menciptakan manusia super? Apakah manusia super tersebut akan dianggap manusia atau mesin? Apakah mereka memiliki hak yang sama seperti manusia biasa? Masalah seperti ini perlu dipertimbangkan dengan serius.
Kesimpulan
Teknologi cyborg merupakan konsep yang menarik dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan manusia secara signifikan. Namun, teknologi ini juga memiliki kekurangan dan risiko yang perlu dipertimbangkan dengan serius serta pengembangan lebih lanjut agar lengan dan kaki prostetik dapat diakses oleh semua manusia yang membutuhkan. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang ketat dan pengawasan yang baik dalam pengembangan teknologi cyborg agar dapat meminimalkan risiko dan dampak negatif yang mungkin timbul.
Selain itu, manusia juga perlu mempertimbangkan apakah penggunaan teknologi cyborg dapat membawa dampak positif yang cukup besar bagi kehidupan mereka sehingga layak untuk diadopsi. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan masalah privasi dan etika dalam penggunaan teknologi cyborg. Dalam beberapa dekade ke depan, teknologi cyborg kemungkinan akan semakin berkembang dan semakin banyak manusia yang akan menggunakannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dampak dan risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi cyborg agar kita dapat mengambil keputusan yang tepat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.
Referensi:
Neil Harbisson: Saya mendengarkan warna. (2012). TED. https://www.ted.com/talks/neil_harbisson_i_listen_to_color?language=id
Todd, B. (2017, September 6). The Biomechatronic Man. Outside. https://www.outsideonline.com/2238401/biomechatronic-man/
Simon, M. (2018, Juni 22). Pain Is Weird. Making Bionic Arms Feel Pain Is Even Weirder. Wired. https://www.wired.com/story/pain-is-weird-making-bionic-arms-feel-pain-is-even-weirder/
George, J.A, et al. (2019, Juli 17). Biomimetic sensory feedback through peripheral nerve stimulation improves dexterous use of a bionic hand. Science Robotics. 10.1126/scirobotics.aax2352
Today, B. S. (2022, Desember 1). Elon Musk's Neuralink wants people to control computers with their minds. How close are they? USA TODAY. https://www.usatoday.com/story/tech/2022/12/01/neuralink-elon-musk-brain-implant/10811520002/
Global Data. (2022, Jun 15). 3D-printed organs and their affordability. Medical Device Network. https://www.medicaldevice-network.com/comment/3d-printed-organs-affordability/
Leidford, H. (2015, April 15). The Printed Organs Coming to A Body Near You. Nature. https://www.nature.com/articles/520273a
https://pixabay.comhttps://pixabay.comhttps://www.pexels.com/photo/a-person-holding-a-prosthetic-leg-8436953/https://pixabay.com/photos/engineer-prosthetic-wheelchair-4702083/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H