Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Maka dengan ilmu pendidikan akan memberikan pemahaman mengenai prose cara mendidik, konsep atau sistem pendidikan. Dengan pendidikan yang layak serta matang akan menumbuhkan generasi yang terdidik dan berpengetahuan. Agar masa depan seseorang tidak tertutup oleh kebodohan. Namun di dalam proses pendidikan pastinya akan menemui beberapa masalah yang mana akan menghambat proses pembelajaran.
Dengan masuknya perubahan tatanan sosial di era globalisasi saat ini, telah membuat segala aspek lingkungan juga berubah. Segala aspek lingkungan mencakup lingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Yang mana salah satunya berada di lingkungan sekolah yang seharusnya menumbuhkan perilaku maupun karakter yang terdidik. Di lingkungan sekolah saat ini masih banyak didapati penyimpangan dalam aspek perilaku para siswa. Penyimpangan perilaku tersebut telah membuat keresahan di dalam proses belajar mengajar. Terutama siswa yang masih di bawah umur atau remaja yang memiliki masalah psikologis pada mereka dimana pikiran mereka masih belum matang atau labil.
Sumber informasi yang didapat dari KOMPAS.com terkait maraknya kasus bullying atau perundungan yang terjadi di sejumlah sekolah di Indonesia. Diantaranya terdapat pada salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jawa Tengah, terkait tiga siswa SMP yang menganiaya seorang siswi teman sekelas. Dikarenakan korban tersebut ternyata seorang berkebutuhan khusus. Tindakan tersebut telah membuat keresahan di lingkungan sekolah. Sampai orang tua korban rela untuk tidak bekerja demi mencurahkan kasih sayang ke korban dari rasa trauma. Para pelaku perundungan tersebut di minta untuk didampingi ke guru konseling maupu psikolog. Agar mencegah terjadinya kasus perundungan di tempat lain dan kedepannya tidak terdapat hal demikian.
Masih banyak kasus di luar sana yang sangat menyayat hati bagi pendengarnya terkait terkait hal tesebut. Maka perlunya dipertanyakan karakter di dalam diri manusia yang mencakup masalah psikis. Karena hal tersebut memang tak terlihat secara nyata namun memiliki dampak yang luar biasa bagi tatanan kehidupan sosial. Masalah psikis bukan hal yang sepele bagi kita sehingga banyak orang yang mengabaikannya justru sangat penting untuk diketahui bagi setiap orang. Karena masalah tersebut menjadi hambatan di dalam proses pendidikan. Maka di lingkungan sekolah tersebut perlunya diketahui dan di evalusai berkaitan dengan psikologi pendidikan. Karena dengan hal itu akan menjadi sebuah solusi bagi masalah psikis para siswa.
Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu : (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi memang ilmu jiwa (Ichsan, 2016). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya bagi perilaku, ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa. Sedangkan pendidikan menurut (KBBI) merupakan sebuah proses perubahan tata sikap pada sekelompok orang dalam melakukan usaha untuk dewasa melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang khusus mempelajari aktivitas-aktivitas atau tingkah laku manusia dan proses mental yang terjadi dalam proses pendidikan (Dodi, 2016). Di dalam pendidikan khususnya di lingkup sekolah perlu adanya psikologi pendidikan. Supaya dapat mengetahui bagaimana segala aktivitas, baik guru dalam memberikan pelajaran maupun siswa dalam menerima pembelajaran. Tidak hanya sebatas belajar dan mengajar ketika di sekolah namun pentingya mengetahui juga konsep teori pendidikan yang diberikan kepada siswa. Karena mencakup hubungan interaksi baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
Psikologi pendidikan dapat juga digunakan dalam megetahui segala permasalahan ataupun penyimpangan kondisi psikis siswa. Dimana dalam kasus perundungan siswi SMP oleh teman sekelasnya dapat kita ambil titik masalah yaitu mengenai kondisi psikis yang bermasalah oleh pelaku perundungan tersebut. Oleh karenanya pelaku perundungan tersebut seharusnya segera di berikan pengarahan oleh guru konseling atau psikolog. Tujuannya agar si pelaku dapat perbaiki secara mental dan karakternya. Agar tidak menimbulkan masalah yang sama di lain tempat. Sedangkan di pihak korban agar segera  diperhatikan dengan memberikan kasih sayang secara penuh oleh orang tuanya supaya cepat mereda dari rasa traumatis.
Psikologi sebagai salah disiplin ilmu juga meneliti masalah jiwa dan aktivitas psikologis seseorang dalam kaitannya dengan pendidikan sebagai interaksi adalah disiplin yang cukup penting dalam memeriksa masalah yang mengganggu atau mendukung jiwa siswa dalam proses pembelajaran, sehingga dengan memahami keadaan mental siswa maka guru dapat mengatur dan berusaha mencari solusi atas masalah tersebut, sehingga untuk hal ini, sepatutnya seorang guru perlu memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang psikologi pendidikan sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan terarah (Hamdan & Juwita, 2020).
Di dalam lingkungan sekolah untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam proses pendidikan maka psikologi pendidikan ikut turut ambil bagian dalam hal tersebut. Di utamakan para pendidik memiliki profesionalisasi dalam menghadapi masalah pembelajaran dimana ada salah satu siswa yang memiliki gangguan mental atau psikis. Agar menjadi lebih optimal dalam menerima pembelajaran. Karena tidak hanya memberikan pembelajaran akademik namun pendidikan karakter di lingkungan sekolah juga sangat penting. Keberhasilan di dalam dunia pendidikan salah satunya adalah guru atau pengajar, seorang pengajar harus mengetahui cara-cara bagaimana mengajar yang baik dan benar supaya siswa dapat menerima informasi secara aktual (Nurjanah et al., 2023).
Pada kesimpulannya pendidikan seharusnya dapat menciptakan ruang terbuka bagi semua kalangan untuk memperoleh pengetahuan. Dimana dalam proses pendidikan seharusnya terwujud rasa harmonis antara pendidik dengan murid atau murid dengan murid. Supaya tidak ada gangguan dalam masalah psikologis pada mereka yang dapat menghambat proses pendidikan itu sendiri. Terlebih lagi kita sebagai makhluk sosial serta berinteraksi satu sama lain maka perlunya penanaman karakter sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah hingga masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H