Mohon tunggu...
raihan_anandityo
raihan_anandityo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 5 Kesehatan Lingkungan FKM UI

Saya tertarik dengan isu lingkungan di mana saat ini mulai banyak masyarakat yang mulai peduli dengan isu lingkungan saat ini

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nongkrong di Basement Bikin Asma Hingga Kanker Paru-Paru

9 November 2023   14:56 Diperbarui: 9 November 2023   15:10 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak yang mengira bahwa penyakit paru-paru berasal dari kegiatan merokok, tetapi kenyataannya, tidak semua penyakit paru-paru berasal dari merokok saja. Terdapat tempat-tempat yang memiliki potensi racun yang berbahaya jika terlalu lama beraktivitas di dalamnya. Salah satu tempatnya adalah parkir basement yang memiliki potensi terkena paparan Radon yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan hingga kanker paru-paru. 

Saat ini, mulai banyak aktivitas-aktivitas yang ada di bagian basement, seperti kantin pegawai, pintu masuk mal, tempat cuci atau poles mobil, penitipan helm, hingga musala. Hal tersebut menyebabkan orang-orang yang beraktivitas di dalamnya terkena paparan Radon dalam waktu yang cukup lama.

Gas Radon

Dikutip dari penelitian yang dilakukan Robert D Daniels dan Mary K Schubauer-berigan (2017) Radon termasuk ke dalam gas mulia yang memiliki sifat radioaktif, tidak berwarna, dan tidak berbau. Radon masuk melalui hidung dalam ketika bernapas dan dapat masuk hingga ke paru-paru. 

Risiko Terkena Kanker Paru-Paru

Orang-orang yang terpapar Radon secara terus-menerus dalam waktu yang lama memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru (Daniels and Schubauer-Berigan, 2017). Penelitian menunjukkan bahwa paparan radon merupakan faktor risiko terbesar kedua untuk kanker paru-paru pada perokok dan menjadi faktor risiko terbesar pertama pada non-perokok (Grzywa-Celińska et al., 2020).

Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa Radon berasal dari bangunan karena material bangunan mengandung Radon (Petermann, Bossew and Hoffmann, 2022). Radon dihasilkan dari peluruhan Radium yang memang secara alami terdapat dalam berbagai jenis material bangunan, termasuk batuan, pasir, dan tanah (Wang, C. et al., 2021). Radon cenderung mengumpul di lantai paling rendah dari gedung, menjadikan lahan parkir bawah tanah sebagai sumber potensial paparan Radon (Grzywa-Celińska, A. et al., 2020).

Cara Masuk Radon ke Dalam Bangunan

Radon dapat masuk ke dalam bangunan melalui retakan yang terdapat di lantai atau sambungan lantai, celah di sekitar pipa atau kabel, pori-pori kecil di dinding, dinding berlubang, atau bak penampungan air (WHO, 2023). Ruang bawah tanah memiliki tingkat Radon yang lebih tinggi karena berdekatan dengan tanah (WHO, 2023). 

Langkah Pengurangan Paparan

Sebagai langkah pencegahan terhadap risiko kanker paru-paru yang disebabkan oleh paparan Radon, diperlukan pengurangan aktivitas di ruang basement. Aktivitas-aktivitas yang ada di basement sebaiknya dipindah atau lakukan pergantian shift kerja secara berkala untuk mengurangi risiko paparan Radon pada pekerja.

Penulis:

Gabriel Posenti Garrin Primaditya Dwianta

Raihan Anandityo Nugraha

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Daftar Pustaka

Daniels, R.D. and Schubauer-Berigan, M.K. (2017) ‘Radon in U.S. workplaces, a review’, Radiation protection dosimetry, 176(3), p. 278. Available at: https://doi.org/10.1093/RPD/NCX007.

Grzywa-Celińska, A. et al. (2020) ‘Radon—The Element of Risk. The Impact of Radon Exposure on Human Health’, Toxics 2020, Vol. 8, Page 120, 8(4), p. 120. Available at: https://doi.org/10.3390/TOXICS8040120.

Petermann, E., Bossew, P. and Hoffmann, B. (2022) ‘Radon hazard vs. radon risk - On the effectiveness of radon priority areas’, Journal of Environmental Radioactivity, 244–245, p. 106833. Available at: https://doi.org/10.1016/J.JENVRAD.2022.106833.

Wang, C. et al. (2021) ‘Evaluation of the effect of cover layer on radon exhalation from building materials’, Indoor and Built Environment, 30(9), pp. 1390–1399. Available at: https://doi.org/10.1177/1420326X20963380/ASSET/IMAGES/LARGE/10.1177_1420326X20963380-FIG4.JPEG.

WHO (2023) Radon, World Health Organization.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun