Dan sejak saat itu persahabatan antara Quentin dan Margo menjadi renggang hingga tak pernah berkomunikasi lagi.Â
Namun, meskipun begitu Quentin selalu memikirkan Margo dan sering kali memandangi Margo dari jendela kamarnya. Kemudian waktu pun terus berjalan hingga mereka sudah menjadi remaja.
Disaat mereka remaja dan satu sekolah, Margo menjadi wanita yan cukup populer dikarenakan sifatnya yang seringkali menarik perhatian lelaki. sedangkan Quentin, meskipun ia adalah orang yang sangat baik, tetapi ia tidak tegas dan juga tidak terkenal di antara teman-teman sekolahnya. Teman teman yang dekat denganya pun dapat terbilang orang buangan yang tidak populer seperti Quentin, mereka adalah Ben Starling dan Radar yang selalu menemani Quentin.
Meskipun Margo bukanlah anak yang menjadi populer dikarenakan prestasi yang dimilikinya, tetapi karna sifatnya yang terlalu nekat, bahkan tak jarang Margo melarikan diri dari rumahnya sendiri dan melakukan tindakan vandalisme. Namun , hal ini tidak membuat Quentin menjadi memiliki pandangan buruk kepadanya.
Di sekolah Margo memiliki pacar yang bernama Jase, Margo mengetahui bahwa Jase telah berselingkuh darinya dengan sahabat baik Margo sendiri yang bernama Becca. Karena sakit hati, pada suatu malam Margo menyelinap ke kamar Quentin lalu meminta bantuan kepada Quentin untuk membantunya membalas dendam kepada Jase yang telah menyakiti hatinya.
Setelah Margo sukses membalaskan dendamnya kepada pacarnya tersebut, tiba tiba keesokan harinya Margo menghilang. Namun tiga hari telah berlalu dan Margo tak kunjung pulang ataupun masuk sekolah, kemudian Quentin pun berusaha untuk mencari Margo.
Quentin pun sempat ditanyai polisi mengenai Margo dikarenakan Quentin adalah orang terakhir yang ditemui Margo sebelum ia menghilang. Meskipun begitu orang tua Margo tidak terlalu peduli dengan menghilangnya Margo karena ini bukan pertama kalinya margo menghilang dan mereka yakin bahwa Margo melarikan diri lagi dan suatu saat akan kembali.
Quentin merasa sangat kehilangan atas menghilangnya Margo. Namun ia tidak menyerah hingga ketika Quentin memeriksa kamar Margo, ia pun menemukan sebuah petunjuk dari jendela kamar Margo, dan ia pun yakin bahwa petunjuk tersebut adalah pesan yang ditinggalkan Margo untuk dirinya. Petunjuk itu menunjukan bahwa Margo berada di sebuah fiktif bernama Agloe di New York.
Karena ia ingin bertemu dengan Margo lagi, Akhirnya Quentin memberanikan diri untuk menemui orang yang telah lama dicintainya itu menuju Agloe, New York. Â Mulai dari situlah kisah perjalanan Quentin untuk menemukan Margo dimulai, dan juga mulai dari situlah cerita ini mulai menjadi kisah perjuangan seorang remaja yang mencari cinta menjadi semakin mendebarkan dan juga membuat penasaran ketiik saya menontonya.
Menurut saya kisah dari Paper Towns ini lebih menarik jika dibandingkan dengan The Fault in Our Stars yang jelas ingin membuat penontonya untuk bersedih. Paper Towns memiliki cerita yang lebih berfokus kepada pencarian jati diri, persahabatan dan juga cinta. hal ini membuat saya menjadi menyukai film ini dan juga merekomendasikanya kepada kalian.Â
Semoga kalian semua bisa menikmati menikmati dan mengambil manfaat dari tulisan saya diatas. Buat kalian yang ingin memberikan kritik dan saran terkait tulisan saya bisa banget, langsung masuk ke kolom komentar dan berikan kritik dan saran kalian.