Mohon tunggu...
Raihan lubis
Raihan lubis Mohon Tunggu... Human Resources - mahasiswi uinsu semester 1

Raihan melisa lubis adalah seorang mahasiwi UINSU semester 1. Raihan merupakan anak ke-2 dari tiga bersaudara. Pendidikan yang sudah ditempuh sebelum nya di SMA N 13 MEDAN. Bertempat tinggal di DESA BATU PENJEMURAN Kec. NAMO RAMBE

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Dioksin terhadap Kesehatan

4 Desember 2019   21:29 Diperbarui: 4 Desember 2019   21:29 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini banyak ditemukan makanan yang mengandung bahan-bahan  berbahaya dan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Jika kita mengonsumsi Makanan mengandung bahan yang berbahaya, maka akan berakibat buruk bagi tubuh dan dapat menyebabkan penyakit. Salah satu makanan yang berbahaya itu  adalah daging dan telur yang mengandung Dioksin.

Dioksin berasal dari pembakaran limbah rumah tangga maupun industri yang mengandung senyawa klor dan sulfur, contohnya plastik dan kertas. Plastik selalu dipakai sebagai bahan baku yang terdapat pada industri kimia. 

Sebagian industri menggunakan plastik dan kertas sebagai bahan bakar. Hal itu karena harga sampah plastik lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar lain seperti kayu bakar. Dioksin juga terdapat pada hasil sampingan proses produksi pestisida, hasil pembakaran pada proses produksi baja, dan air buangan industri,

Selain industri, Plastik juga dipakai dalam kehidupan sehari -- hari sebagai peralatan rumah tangga. Masyarakat biasanya memusnahkan sampah plastik dengan cara dibakar. Hasil dari pembakaran sampah plastik biasanya adalah dioksin yang merupakan senyawa berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan makhluk hidup. Contohnya dioksin dapat mencemari daging dan telur ayam.

Mengapa daging dan telur ayam dapat terkontaminasi dioksin? Hal tersebut terjadi karena dua hal. Pertama, terlalu lama terpapar dioksin. Hal ini terjadi karena tempat perternakan ayam yang berdekatan dengan pabrik industri. Sehingga, dapat membuat ayam tersebut menjadi tercemar senyawa dioksin.

Kedua, dioksin masuk dalam rantai makanan, contohnya cacing tanah. Cacing tanah yang sudah terkontaminasi dioksi ini dimakan oleh ayam.  Akibatnya, ayam tersebut juga terkontaminasi dioksin dengan jumlah yang lebih besar. 

Sebab, ayam memakan cacing tersebut dalam jumlah banyak. Selanjutnya, ayam yang terkontaminasi dioksin tersebut dikonsumsi oleh manusia. Biasanya, manusia memakan ayam dalam jumlah yang banyak juga. Akibatnya, manusia juga akan terkontaminasi dioksin.

Kasus tersebut terjadi di Desa Tropodo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Berdasarkan laporan IPEN - yang dibaca BBC - dioksin berasal dari pembakaran sampah plastik yang sebagian besar berasal dari negara-negara Barat.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti IPEN menyebutkan sampel telur ayam kampung di Desa Tropodo, mengandung dioksin yang kadarnya 70 kali lebih tinggi dari standar keamanan makanan Eropa. Karena, pada pabrik-pabrik tahu di sekitar Desa Tropodo menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar pembuatan tahu.

Dioksin yang berlebih pada tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dioksin dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gangguan reproduksi, memengaruhi sistem imun, dan kanker. Sedangkan jika terkena paparan atau mengkonsumsi dioksin dalam jangka pendek dapat menyebabkan lesi pada kulit dan perubahan fungsi hati.

Islam melarang umatnya memakan dan meminum sesuatu yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Dalam Islam mengajarkan umatnya untuk memakan makanan yang halal dan makanan yang sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun