Mohon tunggu...
Raihan kesuma
Raihan kesuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya seorang mahasiswa yang gemar mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Limbah Plastik Menjadi Sumber Pendapatan dan Penyelamatan Lingkungan di Desa Keboansikep

2 Januari 2024   22:45 Diperbarui: 2 Januari 2024   22:47 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari terus meningkat seiring berjalannya waktu. Kepraktisan, keekonomisan, dan ringannya plastik membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, dampaknya terhadap lingkungan semakin meresahkan, terutama di Kota Surabaya, di mana sampah plastik mencapai puluhan hingga ratusan ton di beberapa pengepul sampah. 

dokpri
dokpri

Mahasiswa untag surabaya di Desa Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, mencoba mengubah paradigma limbah plastik, khususnya botol plastik, menjadi sumber pendapatan dan solusi lingkungan. Dalam upaya ini, mahasiswa berfokus pada jenis plastik PET Putih, LDPE, HDPE, dan HD untuk diolah menjadi produk setengah jadi berupa cacahan plastik. 

dokpri
dokpri

Hasil percobaan menunjukkan bahwa proyek ini layak dilaksanakan, mengingat mesin yang digunakan memiliki umur maksimal 3 tahun. Keuntungan terbesar diperoleh dari produksi plastik jenis HDPE. Limbah botol plastik yang diolah kembali menjadi cacahan plastik dapat dijual ke pabrik, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat desa dan sekaligus mengurangi beban sampah plastik. 

Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya membantu memajukan perekonomian Desa Keboansikep, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan. Desa ini menjadi salah satu contoh bagaimana limbah plastik dapat dijadikan sumber pendapatan yang berkelanjutan sambil turut berperan dalam menjaga kelestarian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun