Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari terus meningkat seiring berjalannya waktu. Kepraktisan, keekonomisan, dan ringannya plastik membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, dampaknya terhadap lingkungan semakin meresahkan, terutama di Kota Surabaya, di mana sampah plastik mencapai puluhan hingga ratusan ton di beberapa pengepul sampah.Â
Mahasiswa untag surabaya di Desa Keboansikep, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, mencoba mengubah paradigma limbah plastik, khususnya botol plastik, menjadi sumber pendapatan dan solusi lingkungan. Dalam upaya ini, mahasiswa berfokus pada jenis plastik PET Putih, LDPE, HDPE, dan HD untuk diolah menjadi produk setengah jadi berupa cacahan plastik.Â
Hasil percobaan menunjukkan bahwa proyek ini layak dilaksanakan, mengingat mesin yang digunakan memiliki umur maksimal 3 tahun. Keuntungan terbesar diperoleh dari produksi plastik jenis HDPE. Limbah botol plastik yang diolah kembali menjadi cacahan plastik dapat dijual ke pabrik, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat desa dan sekaligus mengurangi beban sampah plastik.Â
Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya membantu memajukan perekonomian Desa Keboansikep, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan. Desa ini menjadi salah satu contoh bagaimana limbah plastik dapat dijadikan sumber pendapatan yang berkelanjutan sambil turut berperan dalam menjaga kelestarian alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H