Mohon tunggu...
Raihan Azzahra
Raihan Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris S1

semoga informasi yang di sebarkan dapat membantu!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sari Matua dan Saur Matua

26 Maret 2021   17:20 Diperbarui: 2 November 2022   18:51 28743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Tarian Tortor Batak asli yang dibawakan muda-mudi penganut Parmalim dan Ugamo Bangsa Batak di Medan, Sumatera Utara, Senin (30/5/2016).(KOMPAS.COM/MEI LEANDHA) 

Menggali eksistensi keberagaman adat istiadat dan budaya di Indonesia memang tidak akan pernah ada habisnya yaa. Dari Sabang sampai Merauke, tiap suku dan daerah memiliki khas dan keunikan nya masing-masing. 

Terutama upacara kematian dalam suku Batak. Pelaksanaan kematiaannya saja tidak hanya sekedar memandikan, mendoakan dan menguburkan jenazah. 

Perlakuan keluarga yang ditinggal terhadap jasad, ternyata di bedakan sesuai dengan tingkatan nya loh. Yuk, kita cari tau lebih dalam bagaimana sih adat pemakaman dalam suku Batak.

Dalam upacara kematian, pesta dan suka cita terkesan melekat dalam suku yang satu ini. Nyanyian, tarian dan lantunan musik yang berdendang dapat kita jumpai jika kita melewati atau memiliki kesempatan langsung untuk berlayat ke rumah duka. 

Mungkin suku lain yang berada diluar dari suku Batak sendiri bakal dibuat heran, apakah mereka menghadiri alamat yang tepat atau malah nyasar di pesta perkawinan?

Nah, dari pengalaman pribadi yang teman saya alami sebagai seorang gadis keturunan Batak, ada beberapa istilah yang dipakai untuk menandakan status dari almarhum seperti Sari Matua dan Saur Matua. 

Namun, istilah ini hanya khusus dipakai untuk orang yang sudah dewasa saja. Sari Matua adalah dimana jika si almarhum sudah memiliki cucu namun masih meninggalkan anak yang belum menikah, maka di dalam peti posisi tangan akan dilipat di atas perut. 

Posisi tangan tersebut memiliki makna yang dimana artinya si almarhum masih ada tanggungan atau beban yang ditinggalkannya di dunia. 

Sementara Saur Matua sendiri yaitu anak-anak sepeninggalan almarhum sudah menikah. Baik sudah memiliki cucu ataupun belum, maka posisi tangan di dalam peti di letakkan disamping badannya. 

Itu yang bermakna bahwa almarhum telah lepas semua beban atau tanggung jawabnya sebagai orangtua selama dia hidup di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun