Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet yang diberi kepercayaan oleh negaranya untuk tampil di arena Olimpiade. Atlet yang pernah tampil pada ajang olimpiade akan mendapat julukan Olympian.
Dalam tulisan ini saya akan menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Ilham Lahia. Ilham Lahia adalah Olympian kelahiran Sulawesi Utara, 29 Desember 1967. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Johanis Asadoma.
Ilham Lahia merupakan salah satu petinju amatir terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya bertahan selama beberapa tahun di even bergengsi dengan level nasional maupun internasional.
Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Pekan Olahraga Nasional (PON). Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain President"s Cup, SEA Games, Kejuaraan Asia, hingga Olimpiade.
Prestasi hebatnya di level nasional antara lain berhasil meraih medali emas kelas bulu Pekan Olahraga Nasional (PON XII/1989) di Jakarta. Level turnamen terbuka bergengsi seperti Piala Presiden di Jakarta, Indonesia, tampil sebanyak 5 kali dengan prestasi meraih 1 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Prestasi di level Asia Tenggara, berhasil meraih medali emas kelas bulu SEA Games XV di Malaysia (1989). Prestasi di level Asia, berhasil meraih medali perunggu kelas bulu Kejuaraan Tinju Asia XIII di Kuwait (1987). Level Olimpiade, satu kali tampil dalam Olimpiade XXIV di Seoul, Korea Selatan (1988) dengan prestasi lolos ke babak kedua.
Di Arena Olimpiade Seoul 1988, di babak pertama yang digelar tanggal 18 September 1988, Ilham Lahia mendapat bye dan lolos ke babak kedua. Di babak kedua yang digelar tanggal 22 September 1988, Ilham Lahia kalah angka 1-4 dari petinju Gabon, Serge Bouemba dan gagal lolos ke babak ketiga.
Setelah pensiun dari tinju amatir, Ilham Lahia beralih ke Tinju Profesional. Di ajang tinju professional, prestasi terbaik Ilham Lahia adalah meraih gelar Pan Asian Boxing Association (PABA).
Di tahun 1995, ia berhasil merebut Gelar Juara PABA (Pan Asian Boxing Association) setelah menang KO di ronde kedelapan atas Clinton Simmonds dari Selandia Baru. Sampai saat ini masih tetap berkarya pada olahraga tinju dengan menjadi pelatih tinju (amatir) hingga kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H