(Nemo Bahari sedang dilatih ayahandanya Dok: m.tribunnews.com)
Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet yang diberi kepercayaan oleh negaranya untuk tampil di arena Olimpiade. Agar bisa tampil dalam gelaran kegiatan multievent paling bergengsi ini, seorang atlet harus melewati rangkaian kualifikasi. Atlet yang pernah tampil pada ajang olimpiade akan mendapat julukan Olympian.
Dalam tulisan ini saya akan menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Nemo Bahari. Nemo Bahari adalah Olympian kelahiran 23 Maret 1975 di Denpasar, Bali. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Albert Papilaya.
Nemo Bahari merupakan salah satu petinju amatir terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya bertahan selama beberapa tahun di even bergengsi dengan level nasional maupun internasional.
Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Pekan Olahraga Nasional (PON). Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain SEA Games, Kejuaraan Asia, Asian Games, World Cup hingga Olimpiade.
Untuk level Nasional, Nemo Bahari tahun 1996 berhasil menjadi Juara Kelas Bulu Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta. Level kejuaraan Asia, tahun 1994 di Teheran, Iran meraih medali perak Kelas Bulu Asian Championship.
Tahun 1995 di Tashkent, Uzbekistan meraih medali perak Kelas Bulu Asian Championship. Tahun 1994 di di Hiroshima, Jepang meraih medali perunggu Asian Games.
Level Olimpiade, satu kali tampil (1996 di Atlanta, Amerika Serikat) dengan prestasi gugur di babak pertama. Level turnamen terbuka bergengsi seperti Piala Presiden RI (meraih dua medali emas).
Di Arena Olimpiade Atlanta 1996, di babak pertama yang digelar tanggal 22 Juli 1996, Nemo Bahari kalah angka 3-12 dari petinju Brazil Rogerio Dezorzi dan gagal ke babak kedua.
Setelah pensiun dari dunia tinju, Nemo Bahari memperdalam pengetahuan agama Kristen di Houston, Texas, Amerika Serikat dan kini aktif sebagai pendeta di Denpasar, Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H