Â
Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet yang diberi kepercayaan oleh negaranya untuk tampil di arena Olimpiade. Agar bisa tampil dalam gelaran kegiatan multievent paling bergengsi ini, seorang atlet harus melewati rangkaian kualifikasi. Atlet yang pernah tampil pada ajang olimpiade akan mendapat julukan Olympian.
Dalam tulisan ini, saya akan menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia dalam cabang olahraga tinju Hermensen Bertholens Ballo, Olympian kelahiran Kupang 26 Februari 1971. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Alexander Wassa.
Hermensen Ballo merupakan salah satu petinju amatir terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya sangat konsisten, bertahan selama sekitar 17 tahun di even bergengsi dengan level nasional maupun internasional.
Dalam kurun waktu tersebut ia telah melakoni 55 kejuaraan dengan reputasi meraih 33 medali emas, 12 medali perak dan 8 medali perunggu untuk NTT dan Indonesia. Hanya dua kejuaraan yang ia ikuti yang tidak memperoleh medali yakni Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Sarung Tinju Emas (STE), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade.
Untuk level Nasional, Hermensen Ballo pernah juara Sarung Tinju Emas (4 kali), Juara Kejurnas di Makassar (2002), tahun 1993, 1996 dan 2004 Juara PON XIII, PON XIV, dan PON XVI. Level Sea Games, tahun 1997 di Jakarta, Indonesia meraih medali emas.
Level kejuaraan Asia, tahun 1994 di Hiroshima, Jepang meraih medali perunggu Asian Games XII. Tahun 1998 di Bangkok, Thailand meraih medali perak Asian Games XIII.
Level Olimpiade, dua kali tampil (1996 di Atlanta, Amerika Serikat dan 2000 di Sidney, Australia) dengan prestasi terbaik lolos ke babak kedua. Level turnamen terbuka bergengsi seperti Piala Presiden RI (meraih 3 emas dan 1 perak), World Cup Boxing, dan Kings Cup di Thailand (meraih medali emas).
Di Arena Olimpiade Atlanta 1996, di babak pertama yang digelar tanggal 23 Juli 1996, Hermensen Ballo menang angka 6-2 atas Guy-Elie Boulingui dari Gabon dan lolos ke babak kedua. Di babak kedua yang digelar tanggal 28 Juli 1996, Hermensen Ballo kalah angka 12-18 dari petinju Jerman, Zoltan Lunka yang akhirnya merebut medali perunggu.
Selanjutnya di Arena Olimpiade Sydney 2000, di babak pertama yang digelar tanggal 19 September 2000, Hermensen Ballo kalah angka 10-16 dari petinju Amerika Serikat, Jose Navarro dan gagal lolos ke babak ketiga.