Kalau kita bicara tentang childfree, kita perlu punya rujukan tentang apa itu childfree? Dalam tulisan ini saya akan merujuk pada dictionary.cambridge.org yang menyatakan bahwa childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada orang yang memilih untuk tidak memiliki anak, atau tempat atau situasi tanpa anak.
Kalau kita bicara tentang bagaimana pandangan kita terhadap sekelompok orang yang memilih sikap atau perilaku childfree, kita juga harus punya alat ukur yang dapat mengukur dengan baik dan benar. Dalam tulisan ini, sebagai umat Kristiani, saya akan menggunakan salah satu ayat alkitab sebagai alat ukurnya.
Salah satu ayat yang tertulis di dalam alkitab tentang keturunan, terdapat pada Kejadian 9 ayat 1 yang tertulis demikian, Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka "Beranak cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi".
Merujuk pada Kejadian 9 ayat 1, sebagai umat Kristiani, saya memandang bahwa kelompok orang yang memutuskan childfree adalah keliru. Karena kelompok orang seperti ini adalah kelompok orang yang tidak peduli pada perintah Tuhannya.Â
Kelompok orang seperti ini tidak mengerti bahwa keturunan (anak) itu adalah berkat dari Tuhan. Jadi saya meragukan kemanusiaan kelompok orang yang bersikap atau berperilaku childfree.
Entah apa yang mendasari pikiran kelompok orang yang bersikap atau berperilaku childfree. Yang jelas saya melihat beberapa dampaknya adalah hilangnya kesempatan untuk menerima berkat dari Tuhan terutama bagi yang merasa dirinya orang Batak seperti saya. Di kalangan orang Batak sejak dari zaman nenek moyang ada falsafah yang menyebutkan bahwa anakku adalah harta bagiku.
Dampak lainnya adalah terputusnya silsilah keluarga. Apabila sikap atau perilaku childfree ini menjadi tren di waktu-waktu mendatang, maka lenyaplah bangsa-demi bangsa yang ada di muka bumi ini.
Dan apabila itu terjadi, bangsa-bangsa yang ada di muka bumi ini tidak perlu berperang lagi, karena akan punah dengan sendirinya. Artinya dunia akan berakhir sebelum waktu yang telah ditetapkan Tuhan itu tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H