David Koswara, seorang petinju Indonesia asal Jawa Tengah, dilahirkan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, 20 Desember 1976. David Koswara adalah mantan juara empat kelas berbeda dan satu-satunya di Indonesia. David Koswara masuk tinju profesional bersama pelatih Zulfren Saragih di Tangerang, Banten. Di masa itu tinju profesional di Tangerang, lewat Pemuda Pancasila Boxing Camp, sedang berkibar dan banyak melahirkan juara.
David Koswara yang memiliki nama asli David Kosworo di usia yang masih muda, 23 tahun, telah menyandang gelar juara di level internasional yaitu juara kelas ringan versi PABA (Pan Asian Boxing Association) setelah menang TKO di ronde kesembilan atas Al Cocuilla dari Filipina.
Kemudian di usia 25 tahun ia naik kelas ke kelas welter dan kembali merebut gelar juara kelas welter versi PABA yang merupakan gelarnya yang kedua dengan mengalahkan Fernando Sagrado dari Filipina dengan kemenangan KO di ronde kelima.
Masih di usia 25 tahun ia kembali naik kelas ke kelas super welter, dan lagi-lagi menambah koleksi gelar dengan merebut gelar juara kelas super welter versi PABA yang merupakan gelarnya yang ketiga setelah menang angka atas rekan senegaranya Harmen Ajadato.
Di usia 27 tahun lagi-lagi ia naik kelas ke kelas menengah dan kembali berhasil merebut gelar juara kelas menengah versi KTI (Komisi Tinju Indonesia) yang merupakan gelarnya yang keempat dengan mencatat kemenangan TKO atas Thomson Tasli.
Petinju top yang pernah dihadapi David Koswara antara lain Dondon Sulltan dari Filipina yang pernah menjadi juara kelas welter versi PABA dan juara kelas welter Dunia versi WBF (World Boxing Fondation). Petinju top lainnya Daniel Dawson dari Australia yang pernah menjadi juara kelas menengah versi WBF International, juara kelas super welter versi PABA, juara kelas super welter versi WBO Asia Paciffic, juara kelas super welter versi WBA Pan African dan juara kelas super welter Dunia versi WBF.Â
23 Januari 2014, David Koswara dalam usia 38 tahun melakukan debut dalam menjalani karier di kelas Berat. Dia tampil kurang baik dan takluk terhadap Junlong Zhang ( China ) dengan kekalahan KO di ronde pertama di Qingdao, China. Junlong Zhang setelah pertarungannya melawan David Koswara kariernya terus melaju sampai berhasil merebut gelar juara kelas berat versi WBF Asia Pacific, IBO Asia Pacific, WBF Intercontinental, WBA Oceania dan juara kelas berat dunia versi WBU ( World Boxing Union ) dengan reputasi tak terkalahkan.
Dalam usia 39 tahun David Koswara menjalani pertarungannya yang kedua di kelas berat, diadakan di Angono Sports Complex (Angono Municipal Gym),Barangay Mahabang, 15 Februari 2015. Pertarungan dijadwalkan berlangsung selama 12 ronde memperebutkan gelar kelas berat versi WBC Asian Boxing Council Continental melawan Rio Hidaka ( Jepang ). Hasilnya David Koswara kalah KO di ronde pertama.
Pertarungan ketiga di kelas berat diadakan di Balai Sarbini Convention Hall, Jakarta, Indonesia, 19 September 2015 melawan petinju New Zealand Kapisi Lelei. David Koswara berhasil mencatat kemenangan angka.
20 Februari 2016, David Koswara dalam usia 40 tahun menjalani pertarungan keempat di kelas berat melawan Zhilei Zhang dari China yang saat ini tercatat sebagai juara kelas berat WBO Oriental. Dia kembali takluk dengan kekalahan TKO di ronde pertama di Lanzhou, China dalam pertarungan yang direncanakan berlangsung enam ronde di kelas berat.
Kamis, (24/1/2019) yang lalu di Satata Sariksa, Bandung, Indonesia di usia 43 tahun, David Koswara berhadapan dengan petinju tangguh Satria Antasena dalam pertarungannya yang kelima di kelas berat, Ia kembali kalah TKO di ronde kelima. Berdasarkan data pertandingan tersebut, David Koswara saat ini tercatat sebagai petinju professional Indonesia tertua yang masih aktif bertanding.