Dalam bagian pertama, saya sudah menuliskan sepak terjang tim beregu campuran Indonesia dalam mengikuti turnamen bulutangkis beregu campuran Asia Tong Yun Kai Cup 2019 yang diselenggarakan oleh Badminton Confederation Asia di kota Hongkong dari tanggal 19 s/d 24 Maret 2019 yang baru lalu.
Dalam babak penyisihan, Indonesia yang tergabung di group C Bersama dengan Thailand dan Sri Lanka, tampil super power menang telak 5-0 atas Sri Lanka dan 4-1 atas Thailand. Atas dua kemenangan tersebut mengantarkan Indonesia tampil sebagai juara group C dan lolos ke babak perempat final.
Dibabak perempat final yang dilaksanakan hari Jumat (22/3/2019), Indonesia berhadapan dengan Singapura sebagai runner up group B. Indonesia kembali menunjukkan kelasnya sebagai tim kelas dunia dengan menenggelamkan Singapura lewat kemenangan telak 3-0.
Partai pertama, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menang rubber set atas pasangan Loh Kean Hean/Toh Han Zhuo dengan skor 21-16 Â 19-21 dan 21-19. Partai kedua, Ruselli Hartawan menang dua set langsung atas Yeo Jia Min dengan skor 21-14 Â 21-18.
Partai ketiga, Shesar Hiren Rhustavito berhasil menjadi penentu kemenangan tim Indonesia setelah berjuang melalui pertarungan rubber set, menang atas Loh Kean Yew dengan skor 17-21 Â 21-14 dan 21-7.
Atas kemenangan tersebut, Indonesia melaju ke babak semi final berhadapan dengan tim tangguh Jepang. Sayang, dibabak semi final yang dilaksanakan hari Sabtu (23/3/2019) Indonesia gagal meembendung tim favourite juara tersebut dan harus menerima kekalahan telak 0-3.
Partai pertama, pasangan Sabar Karyaman Gutama/ Frengky Wijaya Putra kalah dua set langsung dari pasangan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 11-21 dan 18-21. Partai kedua, Ruselli Hartawan kalah dua set langsung dari Sayaka Takahashi dengan skor 15-21 dan 15-21.
Partai ketiga, Shesar Hiren Rhustavito sempat memberi harapan atas keberhasilannya merebut set pertama dari Kanta Tsuneyama dengan skor 21-15. Dua set berikutnya harus mengakui keunggulan lawannya setelah berjuang melalui pertarungan selama satu seperempat jam dengan skor 17-21 dan 16-21.
 Hasil ini tidak terlalu mengejutkan, karena masih sesuai dengan prediksi dari induk organisasi PBSI, mengingat tim yang diturunkan sebagian besar adalah pemain muda dengan usia rata-rata 23 tahun yang merupapakan harapan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H