Mohon tunggu...
Raida Adiba Nisrina
Raida Adiba Nisrina Mohon Tunggu... Lainnya - 201910501054

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Kota Hujan di Hari Libur

1 November 2020   18:58 Diperbarui: 1 November 2020   19:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Siapa yang tidak tahu Kota Bogor? Kota hujan yang sering disalahkan apabila Jakarta terjadi banjir. Dengan keadaan iklimnya yang sering turun hujan dan dekat dengan kaki Gunung Salak dan Gunung Gede,  Bogor banyak diminati karena cuacanya yang sejuk dan tidak panas menyengat meskipun berada di tengah kota sekalipun. 

Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan Kota Bogor yang sangat ramai ketika hari libur. Wisatawan berbondong-bondong datang ke Bogor untuk sekadar makan siang atau bahkan berlibur ke Puncak.

Siapa yang tidak mengenal Puncak? Tempat yang memiliki pemandangan yang memanjakan mata dengan udara yang segar dan bersih, walaupun untuk sampai ke sana harus melalui rintangan berupa kemacetan yang sangat menguras tenaga dan waktu. Namun, hal tersebut tidak pernah membuat orang enggan atau bahkan menyesal untuk pergi ke Puncak. Tentu saja karena Puncak tidak bisa ditemukan di tempat lain, istilah kekiniannya mah “worth it”.

Ketika hari libur, Bogor akan sangat macet bahkan, kemacetan sudah dimulai dari sebelum Pintu Keluar Tol Bogor sampai di pusat kota. Biasanya, kemacetan ini didominasi oleh kendaraan ber-pelat B. Keadaan ini sangat kontras apabila dibandingkan saat hari kerja. Bogor cenderung sepi ketika hari kerja dan kota dengan pelat B akan sangat ramai. 

Bogor dan Jakarta seakan bertukar peran ketika hari libur dan hari kerja. Hal tersebut karena mayoritas orang Bogor bekerja di Jakarta. Namun, karena Jakarta sangat macet terutama di hari kerja, orang-orang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan umum salah satunya adalah Commuter Line (KRL).

Saya secara pribadi sering menyaksikan keadaan ini secara langsung. Ketika hari libur sekolah, saya sering bepergian ke daerah Jakarta-Tangeran bersama teman-teman saya menggunakan KRL. Kami biasanya sengaja memilih hari kerja agar tempat hiburan tidak ramai pengunjung. Namun, keramaian justru terjadi ketika di KRL.

Saat berangkat di pagi hari, KRL akan dipenuhi oleh orang-orang yang akan berangkat kerja. KRL akan penuh sesak, tidak jarang penumpang yang pingsan saat di dalam kereta. Ketika sampai di stasiun di daerah Jakarta, terutama Stasiun Manggarai yang merupakan stasiun transit dan Stasiun Tebet yang merupakan stasiun dengan jarak terdekat ke daerah perkantoran, penumpang berbondong-bondong turun dari gerbong kereta.

Sebaliknya, saat sore sampai malam hari, KRL arah Depok-Bogor sangat penuh sesak oleh orang yang akan kembali ke rumah sehabis bekerja.  Ketika sampai di Stasiun Depok sampai Stasiun Bogor, penumpang banyak yang turun terutama di stasiun terakhir yaitu Stasiun Bogor.

Hal ini membuktikan bahwa Kota Bogor belum dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup dan strategis bahkan untuk warganya sendiri. Orang-orang masih beranggapan bahwa hasil dari bekerja di Jakarta akan lebih mencukupi kebutuhan dan keinginan dibandingkan bekerja di Bogor, terutama bagi kalangan menengah ke atas yang mayoritas bekerja di Ibu Kota.

Bogor sendiri memang bukan tempatnya lapangan pekerjaan berupa kantor dari perusahaan-persusahaan besar dan terkenal seperti di Jakarta. Kantor dari perusahaan besar tersebut seringkali memilih lokasi di Jakata yang merupakan Ibu Kota. Hal ini tentu saja disesuaikan dengan letak dan keadaan geografis masing-masing daerah. Bogor dengan letaknya yang dekat dengan kaki gunung lebih dikembangkan dalam sektor bisnis yang berbasis alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun