Rumah adalah ruang yang seharusnya ramah.
Menenggelamkan gelisah dalam sejumput peluk tabah. Menyeka tangis agar lepas segala gelebah. Menumbuhkan tunas harap yang sekian lama diterjang lemah.
Rumah adalah bicara tentang hangat, setelah jiwa letih dari luar diburu masalah yang sengat. Tentang cinta yang begitu padat dari sorot kasih seorang ibu dan ayah yang melekat.
Rumah menyimpan sketsa tentang kekurangan dan kesayangan. Perlindungan juga penerimaan. Rahasia buruk akan terurai oleh nasihat, segala aib tersapu sebab cinta menjelma dalam doa tanpa sekat.
Rumah adalah tempat memperbaiki agar langkah punya kendali. Bukan tentang mewah seperti istana peri. Namun, tulus tentang memberi.
Ada tawa riang, ada tangis lapang. Ada debat pendewasaan, sesekali tengkar yang menyadarkan. Rumah telah membuat rumit pergi, sebab beda itu melebur menjadi bukti. Tentang menerima, saling menopang dalam lara, memberi dukung ketika sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H