Mohon tunggu...
RAI Adiatmadja
RAI Adiatmadja Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya ibu rumah tangga yang gemar menulis. Memiliki fokus lebih dalam terhadap parenting dan kondisi generasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Cahaya

9 Agustus 2023   21:16 Diperbarui: 9 Agustus 2023   23:05 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Designer-Obst

Berterima kasih pada perih yang pernah menyerpih. Tajam menghunjam hingga hari-hari beraroma kelam, berirama dendam. Tak usah terlalu cepat berganti harap, ketika satu masalahmu hari ini telah Dia selesaikan.  Sebab, kecil yang kita kira, itu pun sebuah anugerah yang menyingkap segala gelap. Terang datang, tidak selalu melalui cahaya sempurna, sering kali melewati samar yang berbingkai gamang. Maka, tembuslah itu dengan sisa-sisa keimanan yang paling murni dari dasar hati.

Kasih sayang-Nya mengajarkan kita tegar dari untaian-untaian peristiwa yang sering kita duga sebagai derita. Ternyata saat ilmu sudah sampai menjadi pemahaman yang menetap di pikiran, semua kesedihan singgah semata-mata menjadi pelajaran memahami diri. Mengapa diciptakan, sesekali dilupakan, kemudian dibutuhkan. Bukankah dengan banyak kehilangan, kita mengerti arti menemukan? Tidakkah kita bisa belajar bahwa dari ketiadaan ada arti mendalam tentang memberi yang lahir dari ketulusan?

Begitulah tuntunan hakiki mengajarkan tentang sabar yang tak sekadar menekan sesaat emosi liar. Ikhlas yang tak sekejap memberi bekas. Namun, tabungan untuk nanti saat tubuh ringkih dan jiwa yang menyedihkan berada tepat di hadapan-Nya.

Sedihku, sedihmu, sedih kita. Sungguh bukan apa-apa. Semua akan terbayar tunai, pahala tersemai. Berbahagialah karena diuji perih, dengan begitu lirihmu berharga dan akan senantiasa berterima kasih kepada sebuah cahaya yang selalu datang sepenuh tenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun