Mahasiswa Untag Surabaya Melakukan MBKM Psikoedukasi Hubungan Regulasi diri dan Penyesuaian Diri

Kegagalan remaja dalam melakukan penyesuaian diri akan menimbulkan bahaya seperti tidak bertanggung jawab dan mengabaikan pelajaran, sikap agresif dan tidak yakin pada diri sendiri, memiliki perasaan tidak aman, merasa ingin pulang jika berada jauh dari lingkungan yang tidak dikenal serta perasaan ingin menyerah. Penyesuaian diri diperlukan oleh remaja dalam menjalani transisi kehidupan, salah satunya adalah transisi sekolah. Transisi sekolah merupakan perpindahan siswa dari sekolah yang lama ke sekolah yang baru yang lebih tinggi tingkatannya. 

Proses penyesuaian diri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, dan agama/budaya. Salah satu faktor yang terdapat dalam kepribadian manusia yang dapat memberikan pengaruh pada penyesuaian diri adalah regulasi diri. 

Adanya edukasi yang telah diberikan pada santri mendapat perubahan tuntutan yang diperlukan remaja sebagai mekanisme yang efektif untuk mengatasi stres dan menghindarkan terjadinya krisis psikologis. Karena kurangnya mengerti akan perubahan-perubahan dan tuntutan-tuntutan tertentu baik tuntutan diri sendiri maupun tuntutan dari lingkungan. Adanya tuntutan dan perubahan-perubahan yang terjadi, manusia diharapkan memiliki penyesuaian diri yang baik.

Mahasiswa MBKM Surabaya memberikan pemaparan materi berupa Edukasi kepada santri, agar para santri dapat lebih mengetahui pada penyesuaian diri. Mahasiswa MBKM menjelaskan dari Program kerja yang telah dilakukan untuk seorang santri yang dapat melakukan regulasi diri dengan baik, mereka akan dapat menjalani hidup dengan teratur dan tertata, hidup lebih mandiri, pandai bersosial serta pandai bergaul, tidak mudah menyerah dan putus asa dan mudah mengalami masalah yang timbul sehingga penyesuaian dirinya juga akan baik.