Penghargaan merupakan ungkapan mengakui dan berterima kasih atas jasa dan kebaikan yang telah dilakukan seseorang. Sebagaimana diungkap oleh Maslow, penghargaan merupakan suatu kebutuhan manusia. Pemerintah memberikan penghargaan kepada warga yang berjasa, kepada aparatur yang telah lama mengabdi, memberikan gelar pahlawan kepada mereka yang berjasa memperjuangkan kemerdekaan.
Dalam Etadagga Vagga Sang Buddha memberi gelar tertentu sebagai penghargaan kepada para siswa yang memiliki kelebihan atau terkemuka dalam suatu hal (etadagga). Dinyatakan bahwa di antara mereka yang memiliki kebijaksanaan tinggi adalah Sariputta dan yang memiliki kesaktian tinggi adalah Moggallana. Keduanya disebut juga sebagai Aggasavaka (siswa kepala). Ananda dipuji sebagai siswa yang memiliki ingatan yang baik. Di antara mereka yang terkemuka dalam mendapatkan perolehan adalah Sivali. Dan banyak lagi siswa yang mempunyai keutamaan datau terkemuka dalam bidang tertentu.
Dulu ada organisasi Buddhis yang rutin memberikan penghargaan kepada para anggotanya yang berjasa dan lama mengabdi. Pada setiap momen perayaan hari jadi secara bergantian memberikan penghargaan kepada para anggota dan donatur yang memenuhi kriteria tertentu. Karena terhalang oleh pandemi Covid 19, penghargaan tersebut tidak dilakukan mengingat biasanya penerima penghargaan akan diundang ke Jakarta. Mungkin di tahun depan sudah bisa dilakukan lagi seperti dulu.
Sesungguhnya memberi penghargaan merupakan perwujudan dari aktualisasi luhur dalam diri seseorang. Jadi kalaulah Anda seorang 'atasan', Â sudahkan Anda memberikan penghargaan kepada orang-orang yang membantu Anda? Mungkin tidak berupa mobil seharga 255 juta rupiah, tetapi barangkali setidak-tidaknya memberikan penghargaan berupa lencana atau piagam penghargaan, tentu lebih baik lagi berupa souvenir yang bernilai .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H