Mohon tunggu...
Rahul Macan
Rahul Macan Mohon Tunggu... -

Di dunia ini berperan menjadi diri sendiri adalah hal yang paling sulit. dengan menulis, saya belajar mengenal siapa saya sebenarnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Tak Mampu Aku Balas

26 September 2011   19:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pria itu berbaring lemah sepanjang malam ini, entah apa yang dia pikirikan, entah apa yang ia inginkan :/. Bukan hanya malam ini saja, tapi juga malam-malam sebelumnya.  setiap tengah malam aku keluar kamar melihatnya, dia pasti belum tidur, hanya berbaring mencoba bergerak memberikan isyarat, sesuatu yang tak bisa kumengerti. .

Hampir 23 tahun aku merasakan kasih sayang dari pria ini,  aku bahkan tak mampu mengingat kebaikan apa saja yang telah aku terima darinya, 23 tahun rasanya sudah cukup banyak pengorbanan yang ia berikan padaku. tapi bukan itu ceritanya

.

Pria itu sudah hampir 7 bulan terkena penyakit stroke, lihat keadaannya sekarang!!  terbaring lemah, ia butuh banyak perhatian, ia butuh banyak kasih sayang, tapi apa yang aku lakukan? aku seakan tidak sadar kalau ia membutuhkanku. aku sibuk mengejar nafsu duniaku, aku seakan tinggal di duniaku sendiri.

.

Malam ini aku tak mampu menahan air mataku lagi, setiap tengah malam ketika aku melihatnya hatiku tersayat-sayat. setiap tengah malam dia tidak bisa tidur, menggerak-gerakkan tangannya, dia ingin sesuatu, dia ingin melakukan sesuatu dan aku selalu mengabaikannya.

ayah, apa yang harus aku lakukan ? aku tak sanggup melihatmu seperti ini.

ayah, kenapa kau tak pernah bisa tidur di malam hari, aku tak tahu apa yang kau mau.

ayah, maafkan aku yang tidak mampu membalas semua kasih sayangmu,  Kalau saja aku tahu bagaimana caranya mengalahkan nafsu dunia ini, aku akan menghabiskan waktuku hanya untukmu.

ayah Lekaslah kau sembuh, kami sangat merindukanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun