Â
Ningsih namanya, dia adalah wanita yang periang, pintar, bijaksana dan memiliki sikap yang manis. Namun di balik sikap nya yang manis ada sebuah masalah yang dia pendam.
Di hari kamis yang sangat cerah, tiba tiba guru guru di Sekolah Ambaraksa mengumpulkan semua anak anak kelas 10 di Aula. Setelah anak anak berkumpul Ibu Lisa memanggil Ningsih dan berkata "ning, nanti kamu jadi ketuanya ya", lalu Ning hanya terdiam dengan muka kebingungan dan berkata
 "ha? Ketua?ketua apa ya ibu", lalu bu Lisa hanya tersenyum dan berkata "udah ning, nnti kamu tau sendiri kok, udah sana ngumpul sama temen temen yang lainnya". Ningsih hanya mengangguk dan berjalan perlagan memasuki aula.
Ketika Ningsih masuk sudah ada aly, bonar, amel, dan lexa yang memanggil untuk duduk bersama. Lalu ketika Ningsih duduk, lexa berkata "Ning tadi katanya kamu jadi ketua P5 kitaa ya". Ningsih pun dengan heran menjawab "ha, P5? Emang kita ada pelajaran P5?." Aly pun menjawab " loh koe ra ngerti toh ning?". Ningsih pun menujukkan muka kebingungan dan berkata " iyaa, aku ra ngerti e, tiba tiba aja tadi di tunjuk sama bu Lisa." Lalu amel pun menjelaskan, setelah penjelasan dari amel selesai, ningsih berkata " oke lah, doakan aku ya teman teman untuk bisa menjadi ketuaa yang baik".
Setelah pertemuan selesai seluruh anak murid kelas 10 masuk ke kelas dan di tugaskan untuk menunjuk beberapa seksi yang mendukung pertunjukan acara tersebut, kebetulan tema yang di angkat adalah pentas seni, hal ini membuat banyak nya seksi yang harus di tunjuk. Banyak konflik yang terjadi, apalagi ketika banyak teman teman yang mengutarakan pendapat dan mereka menolak nya. Namun Ningsih selaku ketua tetap harus objektif dalam menerima pendapat. Setelah beberapaa waktu akhirnya semuan anak XB sepakat untuk menampilkan drama serta tarian yang di ambil dari kebudayaan Jawa, Bali dan NTB.
Mereka mulai mencari referensi nya, dan akhirnya memutuskan pembuka dari pentas mereka adalah tarian Jawa dan Tarian Bali. Lalu di susul dengan drama yang di gabungkan dengan suara Serune yang khas dari NTB.
Setelah beberapa minggu latihan banyak anak anak di kelas Ningsih yang malas untuk latihan, mereka selalu mengeluh capek, malas, panas dan lapar, ada saja alasan yang harusnya tidak berkaitan dengan pentas namun selalu di kaitkan.
Pagi itu di hari jumat Ningsih datang dengan basah kuyup karena dia terkena hujan menuju ke sekolah. Tiba tiba aly datang dan berkata "Loh ning, kok kamu basah kuyupp bangett? Kena hujan po?"ningsih pun tersenyum dan menjawab "iya lyy, hujannya deres bangett mana aku tadi bawa motor lagi". Lalu tiba segerombolan geng perempuan ningsih datang, geng tersebut terdiri antara aca, bunga, dan byla.
Mereka datang dengan tergesa gesa dan tiba tiba aca menarik kerah Ningsih dan berkata "eh, si ketua baru datang nih? Aku kirain mau lari dari tanggung jawab hahahahaha" lalu saut byla "loh kan emang ngga pantes jadi ketua, tapi sayangnya jadi anak kesayangan guru karena sukaa cari muka hahahahahah". Tiba tiba aly mendorong byla dan aca dan berkata sambil membentak "ngga usah ngomong kayak gtu deh, ini anak anak juga pada belum datang kok, ngga usah heboh deh, alay banget". Lalu byla pun terdiam dan pergi ke belakang kelas bersama aca dan bunga.
Tiba tiba segerombolan anak laki laki dan anak perempuan yang entah darimana datangnya masuk ke kelas.Mereka masuk ke kelas dengan wajah yang tersenyum dan sambil bertanya tanya pada Ningsih tentang pentas seni mereka. Setelah dua kali latihan Ningsih masih belum puas dengan tampilannya, kemudian tiba tiba sandra selaku sutradara berteriak sambil marah dan berkata " tolong dong kalo latihan itu yang serius!!!, kalo emang ngga mau tampil mending keluar dari kelas sekarang!!". Lalu mueng dengan marah berteriak " yo wes aku ngga ikut, udah capek,panas di marah marahin lagi ngga jelas banget lu san!!!". Anak anak kelas lainnya pun ikut marah kepada sandra dan akhirnya semua anak kelas pergi menuju pendhopo, yang tersisa di kelas hanyalah Ningsih, Sandra, aly,bonar dan lexa, mereka menyemangati Ningsih untuk memintaa maaf pada teman teman yang lainnya.