Mohon tunggu...
Rahmat Siswanto
Rahmat Siswanto Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki sederhana yang ingin melakukan hal-hal besar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transformasi Kota Yang Bermotto "Kota Idaman"

25 November 2011   03:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang dikeramahan kota idaman, Kota Palopo. Inilah kalimat yang akan menyambut anda ketika memasuki Kota Palopo. Aroma khas pegunungan, hawa pesisir pantai yang terbentang disebelahnya, serta pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam merupakan beberapa kesan tersendiri dari kota yang memiliki sejarah yang panjang lagi kompleks ini.

Kota Palopo adalah sebuah kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang sedang mangalami perkembangan yang cukup pesat dalam 9 tahun terakhir.

Kota ini dulunya berstatus kota administratif sejak 1986 dan merupakan bagian dari Kabupaten Luwu yang kemudian berubah menjadi kota pada tahun 2002 sesuai dengan UU nomor 11 tahun 2002 tanggal 10 April 2002. Kota yang dulunya bernama Ware yang dikenal dalam Epik La Galigo. Kota ini dahulu juga sebagai pusat Kerajaan Luwu pada masa penjajahan. Mesjid Jami Tua dan Istana Datu Luwu menjadi saksi bisu perjuangan rakyat luwu menghadapi para penjajah.

Berbagai perubahan kini telah banyak terjadi disudut-sudut kota, mulai dari pelebaran jalan utama, gedung-gedung pemerintahan dan komersil mulai menyemarakkan kota yang terkenal dengan makanan khasnya, kapurung.

Tidak seperti kota-kota besar di Indonesia. Kota ini mengandalkan ojek sebagai sarana transportasi dalam kota yang banyak digunakan masyarakatnya. Bukan berarti tidak ada pete-pete (Sebutan angkot di provinsi Sulawesi Selatan), dulu pete-pete banyak dijumpai pada awal tahun 2000 dengan rutenya masing-masing, namun lambat laun tergantikan oleh ojek. Kini pete-pete digunakan sebagai transportasi dengan jarak yang cukup jauh. Bahkan kini kota ini juga memiliki cukup banyak Taxi. Masuknya Taxi ini kalau saya tidak salah dimulai pada tahun 2007 dan semakin berkembang setiap tahunnya.

Sungguh sesuatu yang luar biasa bagi saya melihat kota tempat tinggal saya ini menjadi berkembang begitu pesat. Jalur transportasi, bangunan-bangunan ruko, pasar-pasar modern, gedung pemerintahan kini menambah semaraknya kota ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun