Tak untuk rindu ku tulis itu, hanya sebai pelampiasan saja tuan. Jika sedih, senang, bahagia, marahku menjadi karya kenapa t tidak kan tuan?Â
"Zahra..." katamu tuan.Â
"Naza!!!" Ujarku kaget.Â
Dan sialnya, kamu hanya menyapaku  dalam mimpiku  saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!