Oleh: Rahmi Surainah, M.Pd alumni Pascasarjana Unlam Banjarmasin
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Lati, membuktikan keseriusannya dalam membangun iklim ekonomi mandiri di Bumi Batiwakkal. Baru-baru ini, pihaknya resmi meluncurkan gerai untuk Wifepreneur BUMA, di Lantai 2, Bandara Kalimarau. Peluncuran Outlet Wifepreneur BUMA, jawaban atas kemandirian ekonomi kaum perempuan.
Wifepreneur BUMA sendiri merupakan komunitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Buma Lati yang terbentuk di era pandemi Covid-19, pada 2021 lalu. Di mana aktornya, merupakan istri para karyawan aktif yang bekerja di perusahaan.
Dijelaskan tujuan dari didorongnya bisnis mandiri para istri karyawan tersebut agar para perempuan tidak hanya bergantung pada pendapatan yang dihasilkan suami yang bekerja di tambang. Aktivitas pertambangan di Berau ada masanya sehingga usaha kecil yang saat ini digeluti dapat menjadi penopang ekonomi keluarga dalam jangka waktu yang lama.
Sementara itu, mewakili Bupati Berau, Sri Juniarsih, Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Muhammad Said, mengapresiasi inisiatif dari Buma untuk membangun komunitas bisnis dengan memberdayakan kaum perempuan di Berau. Selain itu, diharapkan pula pelaku UMKM binaan BUMA tersebut dapat menjadi jawaban atas pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin baik ke depan. https://berauterkini.co.id/peluncuran-outlet-wifepreneur-buma-jawaban-atas-kemandirian-ekonomi-kaum-perempuan/
Suami bekerja di bidang pertambangan sudah bisa dikatakan mencukupi kebutuhan keluarga. Namun tetap saja isteri diandalkan punya pekerjan agar tidak bergantung pada suami yang bekerja dalam pertambangan. Bekerjanya isteri sebagai pelaku UMKM di satu sisi diapresiasi namun sisi lain patut dikritisi.
Perempuan Ditumbalkan Jika Diandalkan
Peran utama perempuan adalah di rumah sebagai isteri dan ibu. Artinya isteri pekerjaannya dalam ranah domestik. Sedangkan dalam kehidupan luar maka isteri akan mengandalkan suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Termasuk melindungi isteri dan anaknya dari berbagai hal. Suami andalan adalah suami yang punya pekerjaan sedangkan isteri tidak harus bekerja.
Jika peran perempuan ini bertambah alias menjadi isteri andalan maka otomatis hak dan kewajiban sebagai isteri dan ibu akan ditumbalkan. Apalagi dalam pandangan kapitalisme sekuler saat ini perempuan didorong untuk mandiri meningkatkan ekonomi dan kapabilitas dirinya.
Dengan kemandirian perempuan diharapkan tidak bergantung pada suami dan jika suami tidak lagi bekerja dalam pertambangan maka isterilah jadi andalan. Bukankah itu cuci tangan pemerintah yang seharusnya menjamin lapangan kerja bagi laki-laki?
Suami dan isteri bekerja dalam kehidupan saat ini memang akan sedikit menjamin bertahannya ekonomi keluarga. Jika keluarga sudah mapan tidak sedikit isteri hidup materialis sosialita. Selanjutnya jika bekerjanya isteri karena tuntutan, sedikit banyak akan berpengaruh pada kehidupan keluarga. Persoalannya bagaimana dengan pengasuhan dan pendidikan anak yang akan tergantikan oleh pembantu, nenek atau tempat penitipan.