Mohon tunggu...
Rahmi SudesmaSPd
Rahmi SudesmaSPd Mohon Tunggu... Guru - CGP_A6_Guru TK. Ba Wiyata Mandala Kota Langsa Provinsi Aceh

nama saya Rahmi Sudesma,S.Pd saya adalah seorang calon guru penggerak angkatan 6 dari kota Langsa Provinsi Aceh ingin berbagi ilmu pengetahuan serta berbagi pengalaman tentang pembelajaran yang saya ampuh pada pendidikan CGP ini agar guru-guru di indonesia menjadi semangat dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuannya kepada siswa dan terus memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Daerah Aceh agar menjadi Indonesia maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

14 Desember 2022   20:00 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:16 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Pengertian Coaching dan Hubungannya dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

coaching adalah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis dimana seorang coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi seorang cochee.

Coaching dapat mengeluarkan potensi diri pada coachee sehingga Dalam coacing , coach membantu untuk membangkitkan pemikiran dari coachee agar coachee berpikir dan menemukan solusi atas permasalahan yang di hadapinya .

Dalam hakikatnya di dunia pendidikan coaching sangat  di butuhkan selaras dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun kodrat alam dan zaman pada diri peserta didik sehingga dapat memperbaiki tingkah lakunya

Dengan menggunakan metode ini, guru dapat mendorong siswa untuk menggunakan keterampilan komunikasi, kolaborasi dan berpikir kreatif.

Sehingga mengahasilkan peserta didik yang berkualitas dan menjunjung tinggi profil pelajar pancasila.

  • Keterkaitannya Coaching dengan Pembelajaran Berdiferensiasi 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk meningkatkan potensinya sesuai dengan pembelajarannya, minatnya dan profil belajarnya karena karakteristik seorang siswa berbeda beda sehingga tidak bisa di berikan perlakuan yang sama.

Pembelajaran berdiferensiasi  tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi juga pada proses dan isi/materi. Sehingga Siswa dapat mengeksplorasi konsep-konsep yang ada dalam topik pendidikan. Metode ini memungkinkan siswa untuk memahami dan memanfaatkan ide-ide dari konsep yang diajarkan. Pada saat yang sama, siswa berbakat dapat memperluas pemahaman dan penerapan konsep-konsep pada pembelajaran di kelas.

Keterkaitannya coaching ( guru ) dalam pembelajaran ini adalah kita sebagai Guru harus terus menilai kesiapan dan minat siswa dengan memberikan dukungan dan bimbingan tambahan, serta memperluas eksplorasi dalam pemecahan masalah yang di hadapi siswa dalam proses pembelajaran sehingga menemukan solusi dalam permasalahan tersebut

Dalam penerapan coaching ke siswa guru dapat menentukan tujuan akhir terlebih dahulu dengan mengidentifikasikan masalah dengan mengajukan pertanyaan yang berbobot untuk menggali permasalahan siswa tersebut sehingga siswa mendapatkan rencana aksi serta berkotmitmen dan bertanggng jawab atas permasalahan yang dihadapinya.

  • Keterkaitannya Coaching dengan Pembelajaran Social Emosional ( PSE )

Pembelajaran social emosional ( PSE ) pembelajaran yang bertujuan untuk melatih keterampilan sosial-emosional siswa untuk mencapai keseimbangan antara keterampilan akademik dan keterampilan sosial-emosional, dapat membantu mereka menjadi individu yang percaya diri dan bahagia.

Melalui pembelajaran sosial dan emosional, siswa diajak untuk melihat, mendengar, merasakan dan mengalami berbagai pengalaman yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif yang dapat menjadi jembatan menuju kesuksesan siswa di masa depan.

Keterkaitannya pada seorang coaching pada PSE ini adalah dimna seorang guru harus menjalin hubungan yang setara dengan siswa, dapat membentuk kapasitas siswa melalui pertanyaan terbuka  untuk menemukan kelebihan siswa sehingga siswa dapat menemukan masalahnya sendiri  dan memikirkan penyebab masalah, tindakan yang perlu diambil untuk menyelesaikannya dengan begitu siswa tersebut berfikir bahwa masalah  dapat diselesaikan dengan caranya sendiri

  • Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran sangat berhubungan erat.
Dimana setelah kita melihat prinsip prinsip pada proses coaching dengan menggunakan alur TIRTA yaitu sebagai seorang coach mampu mengeksplorasi kompetensi pribadi coachee dengan mengajukan pertanyaan yang berbobot , dan dari pertanyaan tersebutlah  seorang coach membantu melakukan observasi tentang masalah coachee untuk menemukan perubahan dan solusi.

Bagi  seorang pemimpin pembelajaran sangat lah penting mengembangkan keterampilan coaching pada dirinya dikarenakan dalam menghadapi dunia pendidikan banyak permasalahan yang di hadapi nanatinya, maka dari itu keterampilan coaching harus benar benar tertanam pada diri seorang pemimpin pembelajaran.

Keterampilan coaching di awali pada paradigma berpikir coaching yaitu

  • Menjadi pendengar yang baik

  • Bertanya dengan pertanyaan yang berbobot

  • Mengambil kata kunci dalam permasalahan

Pada hakikatnya tetap memegang prinsip-prinsip coaching pada 3 kunci utama yang harus di kembangkan yaitu :

  • Membangun etika dan kesepakatan antara coach dan coachee ( kemitraan )

  • Meningkatkan hubungan dan kepercayaan ( proses kreatif )

  • Komunikasi efektif dan memfasilitasi proses belajar dan hasil yang di harapkan dari proses coaching tersebut ( memaksimalkan potensi )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun