Tidak diniatkan sebelumnya untuk pergi ke sana, karena kebetulan sedang takziah, lalu salah satu dari keluarga dekat, mengajak ke event tersebut. Alhasil.... ada oleh-oleh yang saya dapat di hari Sabtu tersebut.
Saat memasuki gedung nya yang sederhana, saya sedikit bingung, Â karena saat itu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang, saya berpikir lebih baik Sholat Zuhur dulu lah. Setelah selesai saya kembali lagi ke gedung kegiatan tempat diselenggarakannya event keren yaitu : "ngobrol public" yang dipandu oleh mbak Jelaa dan mbak Ayu.Â
Saat di antrian saya sedikit kecewa , mengapa yang sudah berlama-lama berdiri mengantri  tidak diperkenankan masuk. Ternyata ...aturan tetap aturan.  Yang diprioritaskan masuk terlebih dahulu adalah yang bertanda gelang Vip,  dan kulihat gelang kertasku, ternyata Vip juga.
Saat Mbak Jelaa memberikan kesempatan, Â secara refleks saya mengacungkan jari telunjuk, tanda bahwa ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan Â
"Intinya bagaimana mengupayakan agar guru berminat untuk menulis dan membuat blog di media sebagai jembatan komunikasi kepada masyarakat khususnya yang berkecimpung di dunia pendidikan ?"Â
Sayangnya Pak Ganjar yang  terlihat bangga dengan event tersebut,  seperti sudah mempunyai konsep dan konteks terkait visi dan misi dari Semua Murid Semua Guru yang diprakarsai oleh Pak Rama sebagai Ketua Penyelenggara serta tim-tim kreatif nya yang inovatif sekali.
Walaupun demikian, Â ucapan terima kasih saya haturkan pada mereka, Â berbalik lagi, Allah Subhanahu Wata'ala lah Yang Maha Mengatur, saya hanya menyampaikan, Â plong rasanya bila sudah tersampaikan.Â
Hilang seketika rasa sedih dan jenuhnya pikuranku.  Setelah sholat Maghrib di stasiun Juanda, satupun  pulang menaiki commuter line jurusan Bogor  bersama seseorang yang mengantar saya sejak pagi nya.
Ada moment yang menimbulkan rasa penyesalan,  insyaa Allah bila ada kesempatan saya akan menemui beliau dengan membawa sebuah buku hasil tulisan/ karya sendiri,  ingin saya berikan sebagai permohonan maaf, karena tidak begitu mengenal beliau yang ternyata milyader yang dikenal se Indonesia,  yaitu : Bapak  Salman Subakat,  CEO PT Paragon,  produk Wardah.  Pantas saja beliau mengenakan kaos bertuliskan Wardah.