Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Menapak

23 Oktober 2022   02:38 Diperbarui: 23 Oktober 2022   07:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari kita mengulang hal yang sama
Tanpa ada kata tahan dan tunggu sebentar
Waktu berlanjut dengan dan tanpa kita sadari
Roda seperti berputar semakin cepat
Bahkan ulangan rekaan yang kita kerjakan seperti tidak sempat tersimpan dan terlewatkan begitu saja

Kita mencari hal yang bahkan mungkin ada yang sampai tidak tahu cara menggunakannya lagi

Menyimpan atau menumpuknya agar tenang?
Uang harta atau kekayaan? Entahlah
Putaran arus bahkan semakin kencang
Jalan yg biasa nya lurus dan rindang semakin ditutupi dengan berbagai bentuk bayangan

Lihat kanan kiri muka belakang
Banyak hiasan-hiasan yang ingin sekali ditawan
Perkara yang tak pernah habis bahkan sampai di ujung jalan

Baca juga: Esok Menanti

Jalan-jalan yang dulu rasanya begitu lama
Sekarang terasa singkat dan ingin diperpanjang
Nyatanya masa telah menua seiring dengan tuanya usia

Tapi tipu dayanya jelas nampak
Kita saja yang masih terpana
Dengan kelap kelip bintang yg jauh dari mulia

Mungkin kilapnya terlalu menyilaukan hingga terlupa darimana asal usul mana asli nya
Atau apakah mungkin,
Berbicara dari hati ke hati bahkan tidak membantu lagi untuk membuat jalan menapak itu kembali dipenuhi dengan kerindangan yg sempurna

Baca juga: Sepasang

Jalan menapak
Yg tiap hari terus kita ulang
Semoga kita tidak lupa untuk terus memelihara
Perjuangan adalah salah satu caranya

Tidak lepas dari pandangan orang yg memandang
Jaga yang bisa dijaga
Pelihara yang bisa dipelihara
Berjuanglah sampai tujuan
Karena jalan menapak akan terus menemani
Cara agar kita dilihat keteguhan hatinya

Baca juga: Hujan dan Pelangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun