Mulai menulis di Kompasiana adalah keputusan saya saat ini. Setelah membaca beberapa artikel terkait benefit menulis di sisni, ternyata penulis yang produktif bisa mendapat reward. Saya pribadi sebetulnya masih berusaha menulis secara konsisten di platform lain, namun ternyata masih belum rajin juga. Mungkin Kompasiana akan menjadi hal baru yang saya coba di penguhujung tahun ini, untuk menulis perjalanan-perjalanan kecil saya, selamat membaca.
Perjalanan pertama yang saya tulis di laman ini adalah, trip menuju ke Situs Candi Umbul yang berada di Grabag, Magelang. Sebetulnya, tujuan dari perjalanan kali ini adalah Temanggung bersama kekasih saya untuk nostalgia mengenang perjalanannya 5 tahu lalu menyusuri kota Temanggung sendirian. Di perjalanan saya meledeknya karena sudah membawa pasangan hingga kami berdua tertawa seadanya. Ini adalah kunjungan kami kedua kalinya ke situs pemandian air hangat Candi Umbul Magelang. Dulu, saya tidak ikut berendam karena tidak membawa baju ganti. Minggu, 17 November saya siap menceburkan diri untuk menikmati bagaimana rasanya berendam di pemandian air hangat Candi Umbul. Â
Candi Umbul teretak di jalan raya Magelang-Temanggung, namun agak masuk ke dalam gang. dari Jepara, kami mengendarai sepeda motor yang memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di hari minggu, pengunjung dikenai tarif masuk seharga 6.500 rupiah serta parkir sepeda motor 3.000 rupiah. Ketika masuk wilayah pemandian, rasanya saya sudah tidak sabar ingin segera menceburkan diri di kolam air hangatnyaP
Terdapat 2 kolam pemandian di Candi Umbul yakni kolam utama yang kedalamannya setinggi bahu orang dewasa, sedangkan di sampingnya terdapat kolam untuk anak-anak yang tidak terlalu dalam. Pemandangan sekitar pemandian juga sangat asri, karena dikelilingi area persawahan dan pepohonan yang menjadikan suasana semakin sejuk. Ketika pertama kali berkunjung ke sini, saya mengira akan bertemu dengan bangunan Candi, namun ternyata hanya ada puing-puing candi yang kini disusun seadanya di tepi kolam. Dikutip dari Kompas.com, dahulu candi Umbul pernah terpendam di area persawahan warga, awalnya warga menemukan batu batu runtuhan candi yang strukturnya membentuk seperti kolam hingga muncul sumberan mata air hangat di tengah-tengahnya. Struktur candi  hingga kemudian disusu kembali dengan andesit untuk membangun struktur kolam kembali.
Masyarakat mempercayai bahwa dahulu kolam ini adalah tempat mandi kaum kerajaan kuno. Airnya memang mengandung belerang, namun kadarnya tidak terlalu tinggi sehingga tidak menyengat di hidung. Sumber air hangatnya memancar dari dalam kolam berupa gelembung gelembung gelembung kecil yang mengahangatkan.
Air kolam ini di percaya dapat menjadi terapi dari penyakit darah tinggi, stroke, gatal gatal dan penyakit kulit. Dari Video Youtube Asisi Channel, menurut keterangan penjaga Candi Umbul ini, berendam selama kurang lebih satu jam dapat menurunkan darah hingga 10-15. Hal yang saya rasakan pertama kali menginjakkan kaki di kolam ini adalah hangat dan tenang. Meskipun banyak wisatawan lain yang ramai bergerombol, saya tetap menikmati kehangatan air kolam di salah satu sudutnya dan berendam sesekali memejamkan mata. Jika suatu hari anda berkunjung ke Magelang atau Temanggung saya sungguh merekomendasikan Candi Umbul untuk masuk ke daftar tempat yang akan anda kunjungi.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H