Mohon tunggu...
Rahmi Hafizah
Rahmi Hafizah Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang ibu yang memiliki 2 anak

\r\n \r\nBerusaha Selalu Bersyukur\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Gaji Supir Taksi 10 Juta Sebulan

23 April 2012   08:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:15 16126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_183781" align="aligncenter" width="491" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption]

**Wow, bengong, terkesima sampai takjub… ini respon pertama saya ketika saya menemukan supir taksi yang bercerita bahwa gajinya sebulan bisa lebih dari 10 juta. **

Berawal dari kepulangan dari rumah kakak saya kemarin yang mengadakan 7 hari meninggalnya keponakan saya, yang bertempat di daerah cibinong. Sejak siang kakak saya memesan beberapa perusahaaan taksi. Namun hingga jam 4 sore semua memberi jawaban tidak ada.

Sampai akhirnya abang saya sambil mengajak main keponakan saya, pergi dengan motor keliling perumahan sampai depan gerbang perumahan, sambil berharap ada taksi yang lewat *atau bisa di stop. Mungkin, sudah jalan dari Nya, abang saya menemukan taksi yang sepertinya sedang mencari alamat, dan ternyata taksi itu memang pesanan kakak saya.

Kami (saya, abang saya, istri, dan kedua anaknya yang masih kecil, 1 dan 5 tahun, serta ibu saya) langsung pamit kepada kakak saya untuk segera pulang karena saat itu sudah  hampir jam 5 sore sedang jarak tempuh lumayan jauh (Jakarta-cibinong) kalau macet bisa lebih 2 jam.

Sepanjang jalan supir itu terus saja mengoceh, beliau berumur 64 tahun sudah di perusahan taksi itu 12 tahun dan sudah beberapa kali pindah perusahaan taksi. Sampai akhirnya dia merasa nyaman dengan perusahaan taksi yang sekarang.

Tanpa ditanya dia bercerita tentang kisah hidup sampai pendapatannya. Beliau yang keturunan arab dengan anak 11 yang hidup kini 9 orang dari menyupir taksi telah memiliki kontrakan 13 pintu plus 5 kali menjual taksi, tanah serta tabungan. Hmm ternyata dari setoran yang sehari 300 ribuan dia bisa memperoleh dalam satu hari itu minimal 500 ribu dan kadang bisa sampai 1.5 juta. Wooow, pantas saja sebulan bisa 10 juta pendapatannya, belum lagi pendapatan dari kontrakan miliknya yang minimal 1 pintunya 500 ribu.  Mengalahkan gaji kantoran ya khan pendapatannya sebulan?

Ketika dijalan pun dia tak lupa menceritakan kisah mati surinya selama 5 hari. Dan apa saja yang dilihatnya, salah satunya wanita yang digantung dengan rambutnya karena tidak mau berjilbab, dan ditengah cerita sempat menyindir kakak iparku untuk berjilbab, “hei, ente harimnya idungnya aja ni yang onta tapi masih bahlul tuh kepala ga dijilbabin” tertawalah kami semua, hanya kakak iparku yang senyum kecut. Serta banyak lagi cerita ketika mati suri yang diceritakan beliau, yang membuat kami merinding mendengar apa yang diceritakannya.

Walaupun menyupir dengan lumayan kencang, tapi beliau pintar dan nyentrik kala mengendarai kendaraan roda empat itu, dengan kacamata hitam, sarung tangan kulit, peci haji sambil menyupir sesekali berkelakar, Insya Allah kita akan selamat dan lancar diperjalanan karena kita musafir yang sedang mengejar waktu sholat, karena kita sedang naik Bouraq, hehehehhe”. Benar sekali kami sampai ditujuan tidak sampai 1,5 jam tanpa macet seperti biasanya, dan masih pukul 6.20, masih sempat mandi kemudian sholat maghrib.

Suka dan dukanya dalam menjadi supir taksi sempat ditawarkan ke abang saya oleh beliau “ente, mau sampingan jadi supir taksi, ane kasih deh kalau mau, biar ngerasain gimana suka dukanya jadi supir taksi, yang kadang ga tidur kalau setoran belum bisa untuk setoran ke harim, hehehehhe” abang saya yang karyawan kantoran hanya senyum sambil menjawab “ makasih bib, mungkin belum waktunya, masih jalannya disini bib, hehehehe “

Beliau juga banyak berpesan, yakinlah kepada Allah, jangan pernah tinggal sholat 5 waktu kalau bisa tepat waktu dan apapun pekerjaannya jika dikerjakan dengan benar dan ikhlas insya Allah pintu rizqi itu selalu terbuka.

Tak lupa sebelum berpisah, beliau menyisipkan doa untuk bayi yang kini dikandungku dan untuk kakak iparku agar segera mau berjilbab…

*Ente : kamu

Ane : saya

Bib : panggilan kependekan dari habib

Harim : istri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun