cerah matahari menerangi bumi
seumpama gelap pekat, suram bagi kami
sunyi menginjeksi
mengalir deras dan cepat bersama darah di sekujur tubuh kami
menjiwai keramaian ini
dingin menusuk sukma
gigilkan puing-puing asa
tak ada lagi air mata, mengering sudah bersama perih
seperti mati membeku
menangis dalam diam
**
amang, inang …Lihat, tengoklah kami
**
amang, inang … mengapa tak bawa aku bersama?
**
amang, inang … esok ku jawab apa
jika adik kecil kami bertanya?
siapa yang menyambut kami di rumah kita?
siapa yang akan kami panggil amang dan inang?
**
amang, inang … jangan pergi
tetaplah disini
temani hari-hari kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H