Secara etimologi, nasionalisme dapat didefinisikan menjadi dua pengertian. Pertama, nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang berdasarkan kejayaan masa lalu. Kedua, paham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk negara yang bersatu dan berdaulat. Dalam pengertian yang lebih modern, nasionalisme merupakan kesamaan kewarganegaraan dari semua etnis dan budaya di dalam suatu bangsa.Â
Perspektif nasionalisme diperlukan sebuah bangsa untuk menampilkan identitasnya. Konsekuensi dari pergeseran definisi Nasionalisme membawa konsekuensi bahwa warga negara tidak lagi bergantung pada identitas nasional yang abstrak namun lebih kepada identitas yang lebih konkret seperti pemerintahan yang bersih, negara modern, demokrasi dan perlindungan hak azazi manusia (Kusuma Wardhani, 2004).
 a. Komunitas Jawi
Apakah kalian pernah mendengar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-dunia? Organisasi ini merupakan wadah berkumpul bagi pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri. Penyelenggaraan Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) di kampus Universitas New South Wales (UNSW), Sydney, Australia, adalah cikal bakal berdirinya perhimpunan ini.
b. Mahatma Gandhi
Pada tahun 2019 silam, Gubernur Jakarta Anies Baswedan bekerja sama dengan duta besar India, Pradeep Kumar Rawat, memperingati 150 tahun kelahiran Mahatma Gandhi (Dwi Eka, 2019).Â
c. Sun Yat Sen
Sun Yat Sen lahir pada 12 November 1866 di Xiangshan, Guangdong, Cina Selatan. Dia lahir dari keluarga petani miskin. Pendidikannya ditempuh di sekolah misionaris Inggris yang berlokasi di Hawaii selama tiga tahun, kemudian dilanjutkan di sekolah Amerika, Oahu College.Â
Daftar pustaka https://www.kompasiana.com/rahmiapriantiaprianti4443/dashboard/write
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H