Memutar bagian tubuh tertentu ketika merasa lelah, kaku, tegang, atau saat pegal-pegal memang membuatnya terasa lebih ringan. Setelah memutarnya hingga berbunyi "krek", sendi-sendi tulang rasanya seperti kembali bekerja dengan normal. Misalnya ketika kita terlalu fokus mengerjakan tugas perkuliahan atau skripsi yang harus segera diselesaikan.Â
Ketika kita mengetik sangat cepat, maka otot jari tangan akan bekerja lebih cepat dibandingkan biasanya. Kerja otot yang lebih cepat tersebut menyebabkan jari tangan lebih mudah lelah dan merasa tegang atau kaku, sehingga kita akan menekuk-nekuk jari hingga berbunyi "krek" dengan tujuan untuk melemaskan otot jari tangan.
Kebiasaan serupa sering dilakukan pada leher. Ketika memandang layar laptop dan menunduk terlalu lama, maka akan muncul rasa pegal atau nyeri di bagian leher sehingga membuat kita memutar leher hingga berbunyi "krek". Memang setelah melakukan hal tersebut, leher menjadi lebih ringan.Â
Namun kebiasaan tersebut ternyata berbahaya, mengapa demikian? Leher merupakan tempat berbagai organ penting tubuh, seperti trakea, tulang belakang bagian leher, dan pembuluh darah karotis.
Mengenali Organ Penting pada Leher
- Trakea; merupakan saluran pernapasan manusia yang berbentuk seperti tabung besar. Trakea tersusun dari otot dan tulang rawan berbentuk cincin sebanyak 16 -- 22 buah. Tulang rawan berbentuk cincin ini berfungsi membantu kelancaran udara saat keluar masuk saluran pernapasan manusia. Apabila tulang rawan tersebut terkena cedera akibat memutar leher, maka sistem pernapasan manusia akan terganggu. Dan jika hal itu terjadi, maka pasokan oksigen ke otak akan berkurang, sehingga menyebabkan otak tidak bekerja secara maksimal dan akhirnya menyebabkan pingsan, koma, bahkan berujung kematian.
- Tulang Belakang; tulang belakang leher merupakan bagian yang memanjang dari medula oblongata. Pada bagian ini terdapat medula spinalis (sumsum tulang belakang) yang merupakan bagian penting dari sistem saraf pusat. Medula spinalis berfungsi menghantarkan impuls saraf ke otak. Apabila tulang belakang bagian leher terganggu, maka proses penghantaran impuls dari medula spinalis menuju ke otak akan terganggu.
- Pembuluh Darah Karotis; otak mendapatkan suplai darah melalui empat pembuluh darah, dua diantaranya berasal dari pembuluh darah karotis. Apabila pembuluh darah karotis mengalami penyempitan karena cedera leher, maka suplai darah ke otak menjadi berkurang.
Â
Akibat Memutar Leher Hingga Berbunyi "Krek"
- Cedera otot di bagian leher
- Cedera pembuluh darah karotis
- Gangguan sistem saraf pusat karena terdapat medula spinalis
- Dalam menyebabkan hilangnya kesadaran, seperti pingsan dan koma karena suplai oksigen ke otak berkurang
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika terjadi nyeri atau pegal di area leher antara lain:
- Mengoleskan krim atau koyo; mengoleskan krim atau koyo pereda nyeri akan memberikan rasa hangat yang meresap pada persendian tulang leher sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
- Melakukan olahraga ringan; saat merasakan nyeri atau pegal di bagian leher, maka untuk membantu melemaskan otot leher dapat dilakukan olahraga ringan seperti dalam pemanasan, misalnya menundukkan kepala, melihat ke atas, dan memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan.
- Membiasakan tidur dengan posisi yang benar; posisi tidur yang baik juga dapat menjaga kesehatan tulang leher. Apabila memiliki kebiasaan tidur telungkup dengan kepala miring ke satu sisi, maka sebaiknya dihindari dan diganti dengan tidur pada posisi telentang atau miring ke kanan dan ke kiri.
- Memilih bantal dengan ukuran yang pas; bantal juga dapat memicu cedera leher apabila terlalu tebal. Ketika tidur menggunakan bantal yang terlalu tebal maka leher kita akan menekuk selama berjam-jam. Hal tersebut akan menyebabkan cedera leher.
Sebaiknya lakukan beberapa tips di atas untuk mengurangi nyeri pada leher dan hindari memutar leher hingga berbunyi "krek" karena dapat membahayakan kesehatan. Dan apabila rasa nyeri tidak kunjung sembuh, maka segeralah mengonsultasikannya ke dokter.