Yang paling penting, kursinya sekarang nyaman, empuk, dan bisa di-reclining. Plus, kursinya bisa diputar searah dengan arah kereta. Tak perlu panggil petugas untuk memutarnya, saya coba memutarnya sendiri dan bisa!
Kereta ini juga dilengkapi dengan dua stop kontak, gantungan mantel (atau tas ya), dan meja kecil yang sayangnya hanya cukup untuk meletakkan minuman. Kekurangannya, menurut saya, tak ada meja lipat untuk meletakkan makanan.
FYI, KA New Generation ini adalah hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai. Dan saat ini terdapat 12 kereta generasi 1 dan 60 kereta generasi kedua yang juga mulai dioperasikan pada tahun 2024. Ada 9 rute yang sudah menggunakan rute ini, salah satunya adalah KA Jayabaya (Pasar Senen-Malang).
Selain KA New Generation hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai, KAI juga mengoperasikan KA Stainless Steel New Generation pengadaan baru dari INKA.
Menikmati Malam di Kereta Panoramic
Jujur, ketika diajak mencoba kereta Panoramic di setengah perjalan pulang dari Cirebon-Jakarta, saya girang. Bukan apa-apa, saya akhirnya bisa mengatakan ke teman-teman Malaysia saya kalau saya sudah pernah mencobanya.
Ya, sering sekali saya mendapat pertanyaan tentang kereta ini dari kawan-kawan negeri jiran itu, bahkan tiga bulan lalu ada yang minta tolong dibelikan tiket kereta ini. Usut punya usut, ternyata kereta ini begitu viral di sana dan banyak yang datang ke Indonesia hanya untuk menjajal kereta ini.
Sesuai namanya, kereta ini memang bertujuan agar kita yang di dalam kereta bisa menikmati pemandangan di luar sana. Makanya kacanya dibuat sangat lebar, bahkan di atas juga ada kaca yang dilengkapi dengan penutup untuk mencegah panas di siang hari. No worry soal panas, katanya kaca-kaca ini dirancang tahan benturan dan bisa mengurangi panas matahari.
Leg room kursi di Panoramic lumayan luas dibanding ekonomi, kaki saya bebas bergerak ke mana-mana. Dan kabar baiknya, kursi ini bisa diputar menghadap ke jendela. Jadi saya bisa menikmati pemandangan di luar dengan lebih leluasa.