Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi memiliki dampak besar terhadap pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara. Meskipun demikian, sejumlah besar perempuan di seluruh dunia masih mengalami keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal. Inklusi keuangan menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan ini, dan dalam konteks ini, pendekatan berbasis syariah menawarkan solusi yang dapat mempromosikan pemberdayaan perempuan secara holistik.
Inklusi Keuangan Publik Syariah berfokus pada memastikan akses yang adil dan setara terhadap layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Ini mencakup pengembangan produk dan layanan keuangan yang ramah perempuan, serta pemberdayaan melalui pendidikan keuangan dan pelibatan dalam kegiatan ekonomi produktif. Pendekatan ini diharapkan dapat membuka pintu untuk lebih banyak perempuan dalam memanfaatkan peluang ekonomi, mengelola risiko keuangan, dan mengembangkan kapasitas mereka.
Pemberdayaan perempuan melalui inklusi keuangan publik syariah adalah suatu konsep yang mencakup berbagai aspek, termasuk akses ke layanan keuangan, pendidikan keuangan, dan keterlibatan aktif dalam perekonomian.
Akses Ke Layanan Keuangan
Salah satu cara untuk mempromosikan inklusi keuangan perempuan adalah dengan meningkatkan akses mereka ke layanan keuangan. Ini bisa mencakup akses ke pinjaman, tabungan, dan produk keuangan lainnya yang biasanya dikhususkan untuk perempuan. Bank syariah, misalnya, sering kali menyediakan layanan ini dan juga memberikan pelatihan dan edukasi tentang manajemen keuangan.
Pendidikan Keuangan
Literasi keuangan juga sangat penting dalam pemberdayaan perempuan. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan peluang pendidikan keuangan yang baik bagi perempuan, termasuk kursus dan workshop yang dirancang khusus untuk mereka. Pendidikan ini harus mencakup pemahaman tentang prinsip-prinsip keuangan syariah, seperti hukum syariah tentang pembayaran utang dan pembukaan rekening bank.
Keterlibatan Aktif dalam Perekonomian
Selain itu, perempuan juga harus didorong untuk aktif berpartisipasi dalam perekonomian. Ini bisa mencakup berbagai cara, termasuk mempromosikan kerjasama antara komunitas dan penyedia jasa keuangan, serta meningkatkan kesadaran tentang ketimpangan gender dan upaya mendorong pembagian peran yang adil, termasuk dalam urusan keuangan. Selain itu, integrasi kegiatan edukasi keuangan dalam produk pinjaman untuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah juga penting untuk mempromosikan inklusi keuangan perempuan.
Secara keseluruhan, pemberdayaan perempuan melalui inklusi keuangan publik syariah melibatkan berbagai strategi dan inisiatif, dan penting untuk memastikan bahwa setiap strategi dan inisiatif ini mempertimbangkan perspektif gender dan mencerminkan nilai-nilai syariah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H