Mohon tunggu...
Rahma Wulaningrum
Rahma Wulaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kesehatan Mental Akibat Pengaruh Media Sosial

4 Juni 2022   14:30 Diperbarui: 4 Juni 2022   14:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada saat ini, pasti semua orang di seluruh dunia sudah mengenal tentang media sosial. Hampir semua kegiatan di kehidupan ini bisa dilakukan dengan sarana media sosial.  Meskipun media sosial memiliki banyak manfaat untuk kehidupan namun terdapat beberapa dampak yang harus kita kontrol supaya tidak merugikan diri kita maupun orang disekitar.

Seorang ahli menjelaskan bahwa media sosial merupakan suatu label yang merujuk pada teknologi digital yang berpotensi membuat semua orang untuk saling terhubung dan melakukan interaksi, produksi dan berbagi pesan (B.K.Lewis, 2010). Selanjutnya, pada tahun 2010 Chris Brogan dalam bukunya dengan judul Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your Business, menjelaskan bahwa media sosial merupakan suatu perangkat alat komunikasi yang memuat berbagai kemungkinan untuk terciptanya bentuk interaksi gaya baru. Dari dua definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa media sosial bisa menciptakan sebuah interaksi gaya hidup baru pada setiap manusia. Interaksi gaya hidup baru ini bisa tercipta karena tontonan dari artis, influencer, selebgram dan lainnya.

Dengan adanya tontonan yang berakibat pada gaya hidup baru, maka hal itu secara tidak langsung bisa menjadi penyebab timbulnya gejala kesehatan mental. Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika dirinya menyadari bahwa kemampuannya mampu untuk mengelola stress yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Beberapa kriteria orang yang sehat secara jiwa maupun mental antara lain mampu untuk menyesuaikan dirinya dengan kenyataan yang ada, terdapat kepuasan mengenai hal apapun dalam diri, mempunyai rasa kasih sayang, introspeksi diri menjadi lebih baik serta mampu menyelesaikan masalah secara baik dan benar.

Beberapa dampak yang dihasilkan dari media sosial bisa dibagi menjadi dua yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif bermedia sosial adalah memudahkan berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan dan relasi, lebih mudah mengekspresikan diri, penyebaran informasi yang lebih cepat dan biaya yang murah. Sedangkan dampak negatifnya adalah dapat menjauhkan orang yang sudah dekat, interaksi tatap muka yang cenderung menurun, membuat orang kecanduan akan internet, menimbulkan konflik, bocornya masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain, adanya acuan gaya hidup terhadap influencer maupun orang lain yang ditonton pada media sosial.

Dari dampak buruk yang diakibatkan karena media sosial, tidak disadari secara langsung bisa berdampak pada kesehatan mental penggunanya. Seperti halnya banyak remaja saat ini yang menjadikan influencer sebagai acuan dalam hidup ideal. Hidup ideal yang dimaksud seperti mempunyai wajah yang cantik atau tampan, berat badan yang terlalu kurus namun dianggap ideal, cara berpakaian dan banyak hal lainnya. Dengan begitu, tidak jarang dijumpai saat ini anak remaja yang memaksakan dirinya menjadi sama seperti influencer maupun artis yang digemari. Tidak jarang juga ditemui beberapa komentar yang tidak baik seperti merendahkan atau bahkan menghina seseorang. Hal tersebut akan berdampak buruk dan tidak baik untuk kesehatan mental mereka. Namun, mereka tidak menyadari akan hal itu dan bahkan acuh. Yang terpenting pada diri remaja saat ini adalah dianggap ideal atau bahkan sempurna oleh orang lain dengan cara menirukan gaya hidup influencer yang digemari. Akibat buruk yang ditimbulkan karena hal tersebut bisa seperti trauma seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, pemaksaan pada dirinya seperti mengurangi porsi makan secara drastis, munculnya gaya hedonisme tanpa memahami kondisi perekonomian, rasa insecure yang berlebihan, munculnya stress karena adanya komentar hate dari netizen.

Dari dampak yang disebabkan, alangkah baiknya kita melakukan beberapa pencegahan maupun penanganan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya gejala kesehatan mental. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah membatasi tontonan pada media sosial, menggunakan media sosial sesuai kebutuhan, tidak menjadikan influencer maupun artis sebagai gaya hidup yang ideal, menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif, tidak membaca dan menghiraukan komentar yang terlalu negatif. Sedangkan hal yang bisa dilakukan untuk menangani jika sudah terdeteksi gejala gangguan kesehatan mental pada diri kita yaitu dengan beberapa cara yaitu berpikiran positif, mengatasi segala masalah dengan tenang, beristirahat dengan cukup, menjadi diri sendiri tanpa mengacu pada orang lain, melakukan hal-hal yang bisa membuat bahagia dan jika dibutuhkan sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun