Mohon tunggu...
noer dyah rahmawati zaeni
noer dyah rahmawati zaeni Mohon Tunggu... Penulis - writing is entertainment

Saya mahasiswi S-1 Manajemen di Universitas muhadi Setiabudi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Lingkungan Bersih dengan Bank Sampah

21 Agustus 2021   15:00 Diperbarui: 21 Agustus 2021   15:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bank Sampah merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang nantinya akan di pilih-pilih untuk disetorkan ke pengepul atau dimanfaatkan menjadi barang yang bernilau jual (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah). Tim PHP2D Maggot BSF Univeritas Muhadi Setiabudi berkunjung ke Bank Sampah Desa Karangsembung pada Jum'at, 20 Agustus 2021. 

Di Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes terdapat sebuah Bank Sampah yang didirikan oleh Ibu Utfiyah. Awalnya Ibu Utfiyah mendirikan Bank Sampah karena melihat warga menenteng sampah untuk dibuang ke sungai. Lambat laun sampah yang dibuang itu akan menumpuk kemudian akan mencemari lingkungan. Padahal jika dikelola dengan baik, sampah-sampah yang dibuang itu masih memiliki manfaat. 

Di akhir tahun 2016 Ibu Utfiyah memutuskan untuk mendirikan Bank Sampah dengan Ibu-Ibu yang sedang belajar aksara bersamanya. Ibu Utfiyah memiliki misi untuk menyadarkan para warga agar lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengajak mereka menabung sampah dan arisan sampah. Ibu Utfiyah rela keliling ke setiap rumah-rumah warga untuk mengambil sampah. 

Sampah-sampah yang telah dikumpulkan biasanya dijual kembali ke pengepul dan sebagian juga dimanfaatkan sendiri menjadi kerajinan atau media tanam. Sampah jenis bekas air mineral gelas biasanya 1 Kg dijual ke pengepul dengan harga Rp 1.500. Pengepul biasanya membeli sampah bekas air mineral untuk di daur ulang menjadi biji plastik. 

Ketika pertama kali berdiri, Ibu Utfiyah memiliki sekitar 75 Member aktif, namun sekarang hanya tersisa 10 Member tetap yang masih aktif. Perjuangan Ibu Utfiyah untuk terus mengembangkan Bank Sampah belum berakhir, beliau masih harus terus memupuk kesadaran warga agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Karena kesehatan masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang bersih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun