Selamat malam bintang.....
Kau tau???
Saat ini aku sedang menjadi malam yang kehilangan bintangnya....
Rasanya seperti berada dalam ruang kedap udara....
Ya...
Nafasku terasa sesak tanpa hadirnya....
Biasa tertawa riang gembira....
Namun kini hanya hening dengan deru nafas belaka....
Mengapa bertemu jika harus saling melupa? Aku pernah menjadi wanita yang sangat Ia perjuangkan. Dia adalah lelaki yang selalu mencari topik pembicaraan agar Aku membalas chatnya, selalu menungguku selesai melakukan kegiatan untuk memastikan Aku pulang dengan aman, selalu membuatku tertawa dengan kisah-kisah yang Ia ceritakan.
Jujur saja aku tak mencintainya sama sekali. Laki-laki aneh, hobi tidur, celana robek-robek, ucapan seadanya, wajah pas-pasan. Sudah ku hindari berkali-kali tetap saja terus mengejar, apa namanya kalau bukan cinta? Sekalipun tak pernah ku balas chatnya dengan manis. Kadang-kadang aku membalasnya beberapa jam kemudian atau bahkan aku balas di hari berikutnya. Jahat sekali mungkin aku, namun itulah caraku menguji cinta lelaki. Wanita yang di dapatkan dengan susah payah mungkin akan dijaga baik-baik dan tak akan pernah dilepaskan begitu saja.
Satu tahun telah berlalu, perlahan-lahan aku mulai membuka hati untuk dia yang tak pernah lelah berusaha. Entah pesona apa yang Ia miliki, sehingga Ia begitu diperebutkan oleh banyak wanita. Padahal Aku sama sekali tidak tertarik padanya, berbeda dengan wanita-wanita yang berada di sekelilingnya. Dia mungkin tak banyak bicara dengan semua orang, namun entah mengapa ketika mengikutiku naik angkutan umum dia banyak sekali bicara. Aku sampai merasa bosan mendengar ceritanya dari A sampai Z hingga kadang Aku diterjang oleh rasa kantuk yang tak tertahan.
Dia mengejarku dengan sangat niat, hingga Aku pun luluh dan mulai mencintainya perlahan-lahan. Ku pikir Aku yang di dapat dengan susah payah itu tak akan disia-siakan. Namun ternyata semua tak selalu indah. Dia membawaku menjadi wanita paling bahagia, mengikuti setiap impian yang Aku kejar, bertukar pendapat untuk sebuah project, menjadi rumah untuk diriku, lalu menyakitiku dengan sangat dalam.
Ku pikir hanya Aku satu-satunya wanita yang Ia cintai, namun nyatanya ada wanita lain yang belum dilepas dengan sempurna. Kebohongan demi kebohongan Ia ciptakan dengan sangat mulus, menarikku untuk terus kembali percaya lagi dan lagi. Drama cinta segitiga tak pernah benar-benar usai diantara kami. Dia menggenggamku begitu erat dan juga tak mau melepas dia dari masa lalu. Satu lelaki dengan dua wanita di genggamannya.
Aku mungkin jahat dengan caraku mengujinya, namun Ia berkali-kali lebih jahat daripada Aku. Fakta kebohongan besar telah terungkap dari mulut wanita itu, laki-laki itu hanya bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf. Kata-kata perpisahan telah terlontar dari mulut wanita itu dan laki-laki itu menerimanya dengan lapang dada. Dengan fakta kebohongan besar itu Aku memutuskan untuk memaafkan dan memulai kembali hubunganku dengan Dia. Aku berharap Dia bisa memperbaiki kesalahannya karena sudah berjanji tidak akan berbohong lagi padaku. Janji manis soal pernikahan yang indah terus Ia umbar kepada diriku. Namun hal itu hanyalah bualan laki-laki buaya yang tak pernah bersyukur telah mendapatkan Aku.
Sikapnya ber ubah-ubah kepadaku, beberapa hari Ia manis dan beberapa hari Ia menjadi cuek. Mungkin bukan Dia yang berubah, tetapi Aku yang baru tau sifat aslinya seperti apa. Dia yang dulunya tidak pernah marah, sekarang hal kecil saja bisa menjadi masalah. Dia yang dulunya tidak pernah cuek, sekarang setiap hari selalu cuek dengan alasan sikapnya memang sudah cuek sejak dulu. Kata-katanya sudah tidak ada lagi yang bisa dipegang, dan akhirnya aku tau mungkin dia kembali dengan masa lalunya lagi.Â
Membual bahwa Dia sedang tidak ingin dengan siapa-siapa namun faktanya sangat berbeda. Beberapa kali Ia di pergoki bertemu wanita itu lagi. Pernikahan indah yang semula kau janjikan kepadaku ternyata kau hancurkan sendiri dengan sikapmu. Sungguh rasanya Aku sampai tak habis fikir begitu jahatnya Ia kepada diriku.
Dia yang begitu sholeh dan suci ternyata tidak se sholeh dan se suci itu. Mungkin dia tidak sadar siapa yang sedang disakiti. Seorang perempuan, seorang wanita, seorang putri. Dia tak sadar bahwa Dia dikandung, dilahirkan, disusui, dan dirawat oleh seorang perempuan. Beraninya dia menyakiti hati seorang perempuan dengan semena-mena seperti itu. Aku memilih pergi karena tak sanggup terluka kembali.
Aku pernah terluka karena kebohongan-kebohongan yang sudah kamu buat selama ini....
Tapi aku memilih untuk memaafkan dan melupakan segalanya....
Aku yang memutuskan untuk memulai kembali hubunganku dengan dirimu....
Jika setelah itu aku terluka kembali....
Ini adalah konsekuensi yang harus kuhadapi....
Biarkan itu menjadi bagian dari perjalanan cintaku....
Terima kasih untuk semua cerita yang kau beri untukku....
Terima kasih untuk semua luka yang kau tinggalkan untukku....
Maaf karena aku juga pernah menyakitimu....
AKU PERGI....
Tuhan begitu baik kepadaku, setiap hari ku layangkan Do'a bahwa aku ingin jalan yang terbaik. Mungkin jawaban jalan terbaiknya adalah pergi dan melupa. Biarkan Aku membangun bahagiaku sendiri, biarkan Aku sembuhkan lukaku sendiri. Jadikan Aku perempuan terakhir yang kamu sakiti, jangan ada lagi yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H