Mojokerto, Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Nyata (KKN) memodifikasi pengiris pisang manual yang selama ini digunakan oleh UMKM Keripik Pisang yang dikelola oleh sepasang suami istri Ibu Mu'ah dan Pak Ulum di Desa Bakalan, Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto menjadi mesin pengiris pisang yang lebih modern dan efisien. Program kerja unggulan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan UMKM local dan meningkatkan produktivitas mereka.
Kegiatan ini berawal dari identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM tersebut yaitu proses pengiris pisang yang dilakukan secara manual. Hal ini sering kali memakan waktu lama dan hasil irisan yang kurang seragam. Melihat permasalahan tersebut, Sub-kelompok mahasiswa KKN dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menghasilkan ide untuk memodifikasi alat pengiris pisang yang mulanya menggunakan pengiris pisang manual menjadi mesin pengiris pisang otomatis yang lebih praktis dan efektif.
Efisiensi Produksi Yang Meningkat
Mesin pengiris pisang yang telah dimodifikasi ini dirancang untuk mampu memproses hingga 25 kg pisang per jam. Alat ini dirancang guna untuk mempercepat proses pengirisan lebih cepat, rapi, dan seragam, sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi keripik pisang.
Pelatihan dan Serah Terima Mesin
Selain memodifikasi alat, mahasiswa juga mengadakan pelatihan penggunaan dan perawatan mesin kepada pemilik UMKM keripik pisang tersebut. Pelatihan ini bertujuan agar pemilik UMKM dapat memanfaatkan mesin tersebut secara maksimal dalam jangka Panjang.
Alat Pengiris Pisang ini tidah hanya mempersingkat waktu produksi, tetapi juga membuat hasil irisan pisang lebih seragam, sehingga kualitas keripik meningkat.
Dampak Positif Bagi Ekonomi UMKM
Program kerja ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian UMKM Keripik Pisang Bu Mu'ah dan Pak Ulum. Dengan meningkatkanya kapasita produksi, UMKM Bu Mu'ah dan Pak Ulum memiliki peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas termasuk distribusi ke luar daerah.