Mohon tunggu...
Rahmawati Nur Baderi
Rahmawati Nur Baderi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan: Membangun Kesetaraan dan Kesejahteraan

14 November 2023   17:32 Diperbarui: 14 November 2023   17:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan dan pemberdayaan Perempuan merupakan isu yang saling berkaitan dan mempunyai dampak signifikan dalam membangun kesetaraan dan kesejahteraan. Kemiskinan masih menghantui banyak negara terutama negara Indonesia. Meskipun pemerintah telah mengumumkan beberapa program untuk mengurangi kemiskinan, namun angka kemiskinan dan kesenjangan antara kaya dan miskin masih sulit untuk diatasi. Hal ini berdampak langsung kepada Perempuan karena Perempuan pada akhirnya menjadi kelompok paling rentan terhadap kemiskinan. Dalam posisi yang sama pemberdayaan Perempuan juga masih menghadapi tantangan yang rumit. Meskipun terdapat kemajuan yang dicapai dalam memberikan kesempatan kerja bagi Perempuan, namun masih banyak hambatan social budaya yang menghambat kemajuan tersebut. Seperti diskriminasi dalam lapangan kerja, dan peran tradisional yang harus diperkuat oleh Masyarakat. Tidak hanya itu, rendahnya akses terhadap kredit dan sumber daya ekonomi juga menjadi kendala dalam pemberdayaan Perempuan.

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) Presentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9, 36 persen, menurun 0, 21 persen pun terhadap September 2022 dan menurun 0, 18 persen poin terhadap Maret 2022. Hal ini menunjukkan bahwa garis kemiskinan pada Maret 2023 dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar 74, 21 persen dan Garis Kemiskinan bukan makanan sebesar 25, 79 persen. Dibandingkan bulan September 2022. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun (TPTM) dan Nilai Tukar Petani Naik (NTPN).

Dari sektor capaian indicator sasaran strategis, Tahun 2022 menurut Pribudiarta sebagai Tahun yang penuh tantangan. Indeks Pembangunan Gender (IPG), angka Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan, dan Indeks Perlindungan Anak  mengalami peningkatan meskipun peningkatan tersebut lebih lambat dibandingkan dengan hasil survei di Tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kasus perempuan korban kekerasan dari bulan Januari hingga Desember tercatat sebanyak 2.338 kasus, dengan 92, 33 persen telah mendapatkan layanan komprehersif. Di Tahun 2023, peningkatan upaya pemberdayaan Perempuan, perlindungan hak Perempuan, pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak dari aspek social dan budaya, aspek hukum, aspek sumber daya manusia, dan aspek koordinasi dan kemitraan akan dilakukan.

Kritik terhadap masalah kemiskinan dan pemberdayaan perempuan adalah upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan pemberdayaan Perempuan tidak cukup efektif. Hal ini memerlukan langkah-langkah komprhensif dan terpadu untuk mengatasi akar permasalahan tersebut, perlu adanya perubahan dalam budaya dan kesadaran Masyarakat terkait dengan peran dan kontribusi Perempuan dalam Pembangunan. Tidak hanya itu pemerintah juga perlu memperkuat kerjasama dengan berbagai pemegang kepentingan, termasuk organisasi non-pemerintah dan sektor swasta, dalam mengatasi masalah tersebut secara menyeluruh. Diperlukan peningkatan akses terhadap Pendidikan dan pelatihan, pemberdayaan ekonomi melalui akses terhadap kredit dan sumber daya, serta perlindungan hukum yang kuat bagi Perempuan. Dalam rangka membangun kesetaraan dan kesejahteraaan, memerlukan keperluan komitmen yang kuat dan Tindakan nyata dari seluruh pihak yang terkait. Dengan upaya yang dilakukan bersama, masalah kemiskinan dapat dikurangi dan Perempuan dapat diperdayakan sehingga tercapai kesetaraan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh Masyarakat.

Solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan dan membangun kesetaraan serta kesejahteraan Perempuan meliputi berbagai aspek termasuk Pendidikan, ekonomi, Kesehatan, kebijakan public, dan partisipasi Masyarakat. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan :

  • Pendidikan yang ikklusif dan berkualitas seperti memberikan akses Pendidikan yang setara bagi Perempuan dan laki-laki, termasuk Pendidikan dasar dan lanjutan. Dengan adanya Pendidikan yang berkualitas akan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Perempuan, sehingga mereka dapat terlibat dalam ekonomi dan Masyarakat dengan jauh lebih baik
  • Mendorong partisipasi Perempuan dalam sektor ekonomi dengan memberikan pelatihan keterampilan, akses untuk ke modal usaha, dan kesempatan kerja yang adil dan bijaksana. Hal ini akan dapat membantu mengurangi kesenjangan dan memberikan control Perempuan atas sumber daya ekonomi mereka sendiri.
  • Memberikan akses yang merata kepada layanan Kesehatan yang berkualitas, termasuk Kesehatan reproduksi, pencegahan dan pengobatan penyakit menular, dan pemberdayaan Perempuan dalam mengambil keputusan terkait Kesehatan mereka sendiri.
  • Kebijakan public yang mendukung dapat mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang mempublikasikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Perempuan. Ini tergolong kebijakan yang mendukung perlindungan hak-hak Perempuan, memberantas kekerasan gender, dan melibatkan Perempuan dalam proses mengambil keputusan public.
  • Mendorong partisipasi aktif Masyarakat dalam mengatasi kasus kemiskinan dan pemberdayaan Perempuan. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan kelompok-kelompok Masyarakat, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan Masyarakat untuk mengupayakan hak-hak Perempuan dan memberikan dukungan social yang diperlukan.
  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan melalui kampanye, Pendidikan, dan advokasi. Mengubah sikap dan keyakinan Masyarakat terhadap perepmpuan merupakan langkah penting dalam membangun Masyarakat yang lebih adil dan setara.  
  • Mendorong kerjasama antara pemerintah, Lembaga internasional, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah kemiskinan dan membangun kesetaraan dan kesejahteraan Perempuan. Kolaborasi ini akan memperkuat upaya dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bersama.

Patriotisme adalah rasa cinta dan kesetiaan terhadap negara dan bangsa. Sedangkan masalah kemiskinan dn pemberdayaan perepmuan merupakan dua isu social yang kompleks dan saling terkait. Bagaimana patriotisme dapat mempengaruhi masalah kemiskinan dan pemberdayaan Perempuan? Berikut beberapa cara patriotisme dapat berperan dalam membangun kesetaraan dan kesejahteraan :

  • Sebagai warga negara yang patriotik, kita memahami bahwa kemiskinan dan ketidak setaraan gender adalah masalah yang harus ditangani bersama. Patriotisme dapat mendorong individu dan Masyarakat untuk menganbil Tindakan dalam mengatasi ketimpangan ini.
  • Patriotisme yang kuat bisa membantu mempublikasikan Pendidikan yang adil dan kesetraan gender. Dengan memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses yang sama terhadap Pendidikan berkualitas, baik laki-laki maupun Perempuan dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mencapai kesejahteraan.
  • Patriotisme yang sejati mendorong penghapusan diskriminasi gender dan penindasan Perempuan. Dalam Masyarakat yang patriotic, keseteraan dianggap sebagai nilai yang penting. Dengan adanya penghapusan segala bentuk diskriminasi, Perempuan dapat memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam segala aspek kehidupan.
  • Patriotisme mendorong pemberdayaan Perempuan dalam aspek ekonomi. Melalui kebijaka yang dapat mendorong kesetaraan dalam dunia kerja dan peluang usaha, Perempuan dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya ekonomi dan mendapatkan kemandirian yang finansial.

Dalam rangka membangun kesetaraan dan kesejahteraan, penting bagi individu dan Masyarakat untuk menggabungkan nilai-nilai patriotisme dengan cara kesadaran dan Tindakan yang nyata. Dalam mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan pemberdayaan Perempuan, kita dapat mencapai kesetaraan dan kesejahteraan yang lebih besar bagi seluruh Masyarakat. Pemberdayaan Perempuan dapat dilihat sebagai Tindakan patriotic karena melibatkan upaya untuk memperkuat negara melalui partisipasi aktif Perempuan dalam Pembangunan, mencapai keseteraan gender, meningkatkan kualitas hidup, dan melestarikan budaya dan identitas nasional. Dengan memberdayakan Perempuan, kita memperkuat fondasi bangsa dan menciptakan Masyarakat yang lebih adil, setara, dan Sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun