Tak dapat dipungkiri, dukungan sosial terkadang memang diperlukan dalam meningkatkan motivasi diri. Berkumpul dan berinteraksi dengan orang-orang yang produktif dan suportif akan meningkatkan semangat dalam diri kita, sehingga terhindar dari stress yang menimbulkan rasa malas.
      Perilaku malas bukanlah sekedar pilihan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan biologis. Namun, rasa malas juga tidak dapat dipandang sebagai takdir semata karena faktor eksternal seperti lingkungan sosial dan keadaan psikologis juga berperan besar untuk itu. Memahami hubungan antara genetik, biologis, psikologis, dan faktor eksternal lain penyebab perilaku malas memberikan wawasan baru tentang bagaimana kita dapat mengatasi rasa malas dengan lebih efektif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H