Mohon tunggu...
Rahmawati Karim
Rahmawati Karim Mohon Tunggu... -

Saya dari Bumi Massenrempulu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Legislator Enrekang Terbang ke Bali

3 November 2009   06:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:27 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ENREKANG, - Suasana di kantor DPRD Enrekang sepi mulai hari ini, Selasa (3/11) hingga beberapa hari ke depan. Para pimpinan dan anggota komisi, baik komisi I, II dan III telah terbang ke Bali dalam rangka kunjungan kerja.

Sekretaris DPRD Enrekang, Alsam Taqwa membenarkan adanya kunjungan kerja tersebut. Kunjungan ini memang dilakukan dalam waktu yang sama oleh tiga komisi. Hanya saja, untuk kunjungan itu masing-masing komisi melakukan kegiatan yang berbeda. "Memang, langsung bersamaan berangkat ke Bali, tapi tujuannya berbeda-beda," kata Alsam. Dijelaskan Sekwan, di Bali komisi I akan melakukan pertemuan dengan jajaran eksekutif dan legislatif terkait masalah kelembagaan. Sementara komisi II melakukan pertemuan dengan Dinas Peternakan. Sedangkan untuk Komisi III, melakukan komunikasi dengan Dinas Pariwisata.  "Anggota dewan kita saat ini mau mengembangkan pariwisata. Makanya, mereka memilih Bali sebagai tempat untuk sharing,'' kata mantan Kabag Umum Pemkab Enrekang ini. Alsam mengatakan, keberangkatan kali ini tidak mengikutkan seluruh anggota dewan. "Masing-masing komisi sudah bersepakat harus ada yang jaga kandang. Jadi tidak semuanya berangkat," ujarnya.

Anggota Komisi II, HM Talib menambahkan, saat ini pihaknya berusaha untuk tetap mempertahankan pengembangan peternakan sapi yang ada di daerah ini. Apalagi Bumi Massenrempulu sangat cocok untuk dijadikan wilayah ternak. Daerah Bali dijadikan tempat kunjungan kerja, kata dia, karena sapi yang ada di Enrekang berasal dari Bali. Olehnya itu, sangat cocoklah jika pihaknya melakukan sharing dengan Dinas Peternakan di Bali. "Kita akan mengunjungi Kabupaten Badung untuk melihat cara pengembangan ternak sapi disana," ungkap Talib.

Hampir sebagian besar ternak sapi yang ada di masyarakat terserang penyakit brosella. Penyakit yang diakibatkan virus ini menyebabkan keterlambatan produksi sapi. "Kalau sudah terserang penyakit, terpaksa dijadikan sapi pedaging karena tidak bisa lagi berproduksi. Makanya, kita mau tanya langsung Dinas Peternakan di Bali cara mencegahnya," kata Talib. (rahma)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun