Mohon tunggu...
Rahmawati Karim
Rahmawati Karim Mohon Tunggu... -

Saya dari Bumi Massenrempulu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Jadi Bumi Massenrempulu

24 Februari 2010   05:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:46 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Massenrempulu; Meminggir atau Menyusur Gunung

HARI ini, Kamis (19/2) Kabupaten Enrekang memperingati hari jadinya yang ke-50. Sejarah telah mencatat perjalanan daerah yang dikenal dengan nama Massenrempulu ini. Tahukah anda apa sebenarnya itu Enrekang? Kapan terbentuk? Dan pertanyaan lainnya. Berikut sejarah singkatnya. SEJAK abad XIV, Kabupaten Enrekang disebut Massenrempulu, yang berarti meminggir gunung atau menyusur gunung. Sedangkan kata Enrekang dari Endeg yang artinya 'naik dari' atau panjat. Dari kata itulah asal mulanya sebutan Endekan.

Namun masih ada juga versi lain. Dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam administrasi pemerintahan telah dikenal dengan nama “Enrekang” versi Bugis.  Dengan kondisi geografisnya yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung, wajar jika dikatakan Enrekang disebut sebagai daerah pegunungan. Dari luas wilayah sekitar 1.786,01 km2, gunung dan bukit mencapai 85 persen.

Sejak tahun 1960 hingga saat ini sudah tercatat 15 bupati yang memimpin daerah ini. Dimulai dari Andi Babba Mangopo pada periode 1960-1963 hingga pasangan Bupati La Tinro La Tunrung dan Wakil Bupati Nurhasan yang dilantik 9 Oktober 2008. Keduanya dipilih secara langsung oleh rakyat.

Pelantikan Bupati Enrekang yuang pertama dilaksanakan 19 Pebruari 1960. Momen inilah yang kemudian dijadikan dasar pembentukan Kabupaten Enrekang.  Bentuk Enrekang berubah beberapa kali sebelum terbentuk menjadi kabupaten. Mulai dari nama Malepong Bulan sekitara abad XIV, yang terdiri dari 7 kawasan yang lebih dikenal dengan 'Pitu Massenrempulu,' masing-masingEndekan, Kassa, Batu Lappa, Duri, Maiwa, Letta dan Baringin.

Sekitar abad ke XVII, kerajaan tersebut, berubah menjadi Lima Massenrempulu yakni Endekan, Duri, Maiwa, Kassa dan Batu Lappa. Tahun 1905, kerajaan Kassa dan kerajaan Batu Lappa  dimasukkan ke Sawitto. Sehingga kerajaan - kerajaan yang ada didalamnya dipecah menjadi Federasi, Duri, Tallu Batu  Papan, Endekan (Enrekang), Maiwa, Alla, Buntu Batu dan Malua.

Sejarah yang tak dapat dilupakan, bahwa dalam perjuangan atau pembentukan Kewadanaan Enrekang (5 Swapraja) menjadi Daerah Swantara Tingkat II Enrekang atau Kabupaten Massenrempulu. Dengan terbentuknya Daswati II Enrekang berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959, maka sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 19 Februari 1960 dilantiklah H Andi Babba Mangopo sebagai bupati.

Saat ini Kabupaten Enrekang telah memiliki 12 kecamatan yang defenitif. Yaitu Kecamatan Enrekang, Maiwa, Anggeraja, Baraka, Alla, Curio, Bungin, Malua, Cendana, Buntu Batu, Masalle dan Baroko. Dari 12 kecamatan itu terdapat 129 desa/kelurahan. (rahma)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun